Serangan Britania ke Batavia 1806, Pukulan Telak untuk Armada Belanda

Ilustrasi kapal laut Britania raya yang menyerang Batavia/ Foto--Net--
Radarlambar.Bacakoran.co - Pada tanggal 27 November 1806, Angkatan Laut Britania Raya yang dipimpin oleh Laksamana Sir Edward Pellew menyerang Batavia (kini Jakarta), pusat kekuatan Belanda di Hindia Belanda. Tujuan utama serangan ini adalah melemahkan armada Belanda yang mengancam jalur perdagangan Britania di Selat Malaka.
Pellew membawa empat kapal tiang, dua fregat, dan satu kapal brig, berharap dapat menghadapi kekuatan utama Belanda. Namun, tanpa sepengetahuannya, kapal-kapal terbesar Belanda telah berpindah ke Gresik sebulan sebelumnya, meninggalkan fregat Phoenix dan beberapa kapal kecil di pelabuhan Batavia.
Saat armada Britania tiba, awak kapal Belanda memilih untuk melarikan diri daripada bertempur. Melihat kesempatan ini, Pellew memerintahkan penghancuran kapal-kapal yang tertinggal. Kapal-kapal yang tidak bisa disita dibakar, dan pasukan Britania memastikan pelabuhan Batavia kehilangan kekuatan angkatan lautnya. Setelah menyelesaikan misi ini, Pellew kembali ke Madras, tanpa mengetahui bahwa sisa armada Belanda masih bertahan di Gresik.
Pada tahun 1806, kepergian armada Prancis dari Samudra Hindia memberikan kesempatan bagi Britania untuk menyerang Hindia Belanda. Sebagai sekutu Prancis, Belanda berperan dalam menghambat perdagangan Britania dengan Tiongkok dan wilayah lainnya.
Pellew, yang bermarkas di Madras, sempat menunda rencana serangan akibat pemberontakan di India. Sebagai persiapan, ia mengirim kapal untuk mengintai posisi Belanda, yang menghasilkan kemenangan dalam Aksi 26 Juli 1806 dan Aksi 18 Oktober 1806. Kedua insiden ini memperlemah pertahanan Belanda sebelum serangan besar dilakukan.
Pada 23 November 1806, armada Pellew memasuki Selat Sunda dan bergabung dengan HMS Sir Francis Drake. Mereka merebut kapal brig Belanda, Maria Wilhelmina, sebelum melanjutkan ke Batavia. Pellew membagi armadanya untuk menyerang dari beberapa arah, bertujuan mengepung pasukan Belanda.
Namun, Belanda yang telah mengetahui rencana ini memilih untuk meninggalkan kapal mereka tanpa perlawanan. Pasukan Britania segera merapat ke pelabuhan dan membakar kapal-kapal yang ditinggalkan. Dari 20 kapal dagang yang ada, dua berhasil disita Britania.