Banjir Masih Terus Menggenang, Ruas Jalan Liwa-Ranau Macet Parah H+3 Lebaran

MACET PARAH: Jalan provinsi ruas Liwa-Ranau di Pemangku Rantau Panjang, Pekon Tanjung Raya, Kecamatan Sukau mengalami kemacetan panjang akibat badan jalan terendam banjir hingga selutut orang dewasa. Foto Dok--
Radarlambar.bacakoran.co – H+3 Lebaran 2025, ruas jalan provinsi di Rantau Panjang, Pekon Tanjung Raya, Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat, mengalami kemacetan parah akibat genangan banjir yang belum teratasi.
Kemacetan panjang ini terjadi ditengah tingginya volume kendaraan yang melintas saat memasuki arus balik Lebaran Idul Fitri 1446 H, sehingga memperlambat perjalanan pemudik serta pengendara yang hendak berwisata melalui jalur tersebut.
Peratin Pekon Tanjung Raya, Johan Safri, mengonfirmasi bahwa perbaikan jalan yang selama ini menjadi perhatian Pemprov Lampung sudah direncanakan untuk tahun 2025. Namun, dengan kondisi saat ini, ia menekankan pentingnya percepatan pengerjaan agar genangan air ini tidak memperburuk kondisi.
“Pemerintah Provinsi Lampung memang sudah memasukkan perbaikan jalan ini dalam prioritas tahun depan, tetapi kami berharap bisa dipercepat pengerjaannya agar kemacetan dan genangan air yang selama ini terjadi tidak menghambat arus lalu lintas saat arus balik Lebaran,” ujarnya.
Ia menyebut bahwa masyarakat setempat sebetulnya telah memberikan izin untuk pemasangan paralon dan gorong-gorong guna mengalirkan air ke lokasi pembuangan yang telah ditentukan.
“Masyarakat kami mendukung penuh proyek ini dan sudah setuju untuk memberikan izin agar paralon dan saluran air melewati kebun mereka. Kami berharap dengan kerja sama ini, masalah banjir di jalan ini bisa segera teratasi,” pungkas Johan.
Sementara itu, Dedi (42), warga setempat, mengungkapkan dampak yang dirasakan setiap kali hujan deras. Jalan tersebut menjadi tergenang air, yang mengakibatkan kendaraan melambat dan antrean panjang yang menyusul.
“Setiap kali hujan, air akan menutupi jalan, membuat kendaraan harus melambat. Kalau kondisi ini terus terjadi saat arus balik, pasti akan terjadi macet total,” katanya.
Hal serupa disampaikan Wasis (30), salah seorang pengendara yang mengaku kesulitan melewati jalur ini karena banyaknya lubang yang tertutup air.
"Jalan yang tergenang pasti sangat berbahaya, apalagi untuk kendaraan roda dua. Jika kondisi ini terus berlanjut saat mudik, antrean pasti semakin panjang," ujarnya.
Untuk mengatasi masalah ini, sebelumnya Dinas BMBK Provinsi Lampung melalui UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan (PJJ) Wilayah V Lampung Barat telah mengerahkan alat berat untuk memperbaiki saluran drainabse yang tersumbat.
Kepala UPT PJJ Wilayah V, Aprisol, mengatakan bahwa pembersihan saluran air menjadi langkah pertama yang dilakukan agar genangan air tidak merusak jalan.
“Kami fokus membersihkan saluran air yang tersumbat. Kalau tidak, air akan terus mengalir ke badan jalan dan merusak aspal. Setelah itu, kami akan lakukan penambalan jalan,” kata Aprisol.
Selain itu, pihaknya juga sedang memprioritaskan perbaikan beberapa titik yang sering tergenang air, terutama di Pemangku Rantau Panjang.(*)