Warga Way Haru Seberangi Muara Sungai Masih Gunakan Rakit
2001--
BANGKUNAT – Masyarakat pekon Way Haru Kecamatan Bangkunat, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) mengharapkan adanya perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat untuk memprioritaskan pembangunan jembatan penyeberangan di sejumlah muara sungai di wilayah Pekon terisolir itu.
Pasalnya, hingga kini masyarakat di wilayah Way Haru masih menggunakan rakit dan tali untuk menyeberang dimuara sungai itu, salah satunya di Muara Siring Awi Pekon Way Haru.
Peratin Way Haru, Dian Setiawan, mengatakan, akses transportasi diwilayah Way Haru hingga kini masih cukup sulit. Selain kondisi akses jalan, yang masih menjadi keluhan masyarakat saat ini juga yakni akses jembatan penyeberangan di muara sungai, salah satunya di muara Siring Awi, yang memang sejak dahulu hingga kini masyarakat yang hendak menyeberangi muara sungai itu harus menggunakan rakit yang dibantu dengan tali sebagai penahannya.
“Dimuara sungai itu, masyarakat harus menyeberang sepanjang 80 meter, dengan menggunakan rakit, karena memang kondisi muara sungai menuju ke laut itu cukup lebar,” katanya.
Dijelaskannya, hingga kini belum ada jembatan penyeberangan di muara sungai tersebut. Untuk itu, kedepan diharapkan dapat menjadi perhatian Pemerintah, bukan hanya Pemkab Pesbar saja, tetapi juga Pemerintah Provinsi hingga Pusat. Karena kondisi tersebut sangat menyulitkan masyarakat untuk beraktifitas sehari-hari. Terutama masyarakat yang hendak keluar maupun masuk ke wilayah Way Haru ini.
“Untuk menyeberang dengan menggunakan rakit itu, bukan hanya masyarakat saja, tetapi juga kendaraan sepeda motor pun harus diseberangkan dengan rakit,” jelasnya.
Masih kata dia, akses jalan menuju muara sungai itu merupakan akses utama masyarakat setempat, sehingga setiap hari banyak masyarakat menyeberang melalui muara sungai itu, jika musim penghujan atau saat kondisi muara sungai banjir, itu jelas sangat membahayakan masyarakat. Selain jembatan penyeberangan, pembangunan jalan di wilayah ini juga sangat diharapkan sejak lama oleh masyarakat, terlebih diwilayah ini juga terdapat tiga Pekon lainnya yang memang merupakan pekon terpencil ataupun terisolir.
“Kedepan kita berharap ada solusi dari Pemerintah agar harapan masyarakat di wilayah terisolir ini dapat diprioritaskan dalam pembangunannya terutama pembangunan akses transportasi baik jalan dan jembatan,” pungkasnya.(*)