NASA Temukan Fakta Baru: Asteroid 2024 YR4 Ternyata Lebih Besar dari Perkiraan

Reporter: Mujitahidin |

Editor: Mujitahidin |

Minggu , 06 Apr 2025 - 13:05

Asteroid tabrak Bumi menjadi perhatian serius setelah NASA menemukan asteroid 2024 YR4 yang berpotensi menghantam planet ini pada 22 Desember 2032...Foto: DOK/LAD Bible.--

Reflektivitas Menyesatkan, Inframerah Jadi Kunci

Badan Antariksa Eropa (ESA) menjelaskan bahwa asteroid yang tampak lebih terang di langit tidak selalu lebih besar. Tingkat reflektivitas atau albedo permukaan sangat memengaruhi persepsi ukuran, sehingga pengamatan inframerah seperti yang dilakukan oleh Webb sangat penting untuk mendapatkan data yang akurat.

Astronom Andrew Rivkin dari Universitas Johns Hopkins menyebut studi ini sebagai "latihan vital" dalam menghadapi potensi ancaman asteroid di masa depan. “Sifat termal 2024 YR4—terutama bagaimana ia memanas dan mendingin—berbeda dengan asteroid besar yang kami teliti sebelumnya,” ujarnya, Jumat (4 April 2025).

Pemantauan Ketat Terus Dilakukan

Meskipun ancaman langsung terhadap Bumi telah dikesampingkan, para ilmuwan di berbagai lembaga antariksa dunia masih memantau pergerakan asteroid ini secara intensif. Mereka terus memperbarui data lintasan, kecepatan, dan arah untuk mengantisipasi segala kemungkinan, termasuk potensi tabrakan dengan Bulan.

Untuk saat ini, 2024 YR4 tetap menjadi objek studi penting yang bukan hanya menguji kemampuan teknologi pengamatan luar angkasa, tetapi juga kesiapsiagaan umat manusia dalam menghadapi potensi bahaya dari angkasa luar.(*)

nasa temukan fakta baru: asteroid 2024 yr4 ternyata lebih besar dari perkiraan                            radarlambar.bacakoran.co  – dunia ilmiah kembali dibuat terkejut setelah pengamatan terbaru dari teleskop luar angkasa james webb milik nasa mengungkap bahwa asteroid 2024 yr4, yang sempat disebut berpotensi menabrak bumi, ternyata memiliki ukuran yang jauh lebih besar dari estimasi awal.
 
sebelumnya, para ilmuwan memperkirakan asteroid ini berdiameter sekitar 40 meter. namun, hasil pemindaian inframerah dari webb menunjukkan bahwa objek luar angkasa tersebut berukuran sekitar 60 meter—sebuah peningkatan signifikan jika memperhitungkan kecepatannya yang mencapai 17,32 kilometer per detik.
 
ancaman ke bumi menyusut, tapi bulan dalam risiko
meski potensi tabrakan dengan bumi kini dinyatakan hampir nol, kekhawatiran belum sepenuhnya hilang. asteroid 2024 yr4 memiliki lintasan yang membawa benda langit tersebut mendekati bumi setiap empat tahun sekali. menurut perhitungan terbaru, terdapat kemungkinan kecil—sekitar 2%—bahwa asteroid ini dapat menghantam bulan pada 22 desember 2032.
 
jika suatu saat asteroid sebesar ini benar-benar menghantam bumi, dampaknya diperkirakan akan setara dengan ledakan 500 kali lebih dahsyat dari bom atom yang dijatuhkan di hiroshima. namun, kabar baiknya, probabilitas skenario tersebut kini dinilai sangat kecil.
 
pengamatan detil selama lima jam
pengamatan terhadap 2024 yr4 dilakukan selama lima jam penuh menggunakan instrumen inframerah dari teleskop james webb. teknologi ini memungkinkan ilmuwan mengukur radiasi panas yang dipancarkan asteroid, yang menjadi kunci untuk menilai ukuran, rotasi, dan sifat permukaan benda langit tersebut.
 
hasil pengamatan menunjukkan bahwa asteroid ini berputar pada porosnya setiap 20 menit. selain itu, 2024 yr4 memiliki karakteristik termal yang tidak umum—ia memanas dan mendingin lebih cepat dibandingkan asteroid besar lain yang pernah dipelajari.
 
reflektivitas menyesatkan, inframerah jadi kunci
badan antariksa eropa (esa) menjelaskan bahwa asteroid yang tampak lebih terang di langit tidak selalu lebih besar. tingkat reflektivitas atau albedo permukaan sangat memengaruhi persepsi ukuran, sehingga pengamatan inframerah seperti yang dilakukan oleh webb sangat penting untuk mendapatkan data yang akurat.
 
astronom andrew rivkin dari universitas johns hopkins menyebut studi ini sebagai "latihan vital" dalam menghadapi potensi ancaman asteroid di masa depan. “sifat termal 2024 yr4—terutama bagaimana ia memanas dan mendingin—berbeda dengan asteroid besar yang kami teliti sebelumnya,” ujarnya, jumat (4 april 2025).
 
pemantauan ketat terus dilakukan
meskipun ancaman langsung terhadap bumi telah dikesampingkan, para ilmuwan di berbagai lembaga antariksa dunia masih memantau pergerakan asteroid ini secara intensif. mereka terus memperbarui data lintasan, kecepatan, dan arah untuk mengantisipasi segala kemungkinan, termasuk potensi tabrakan dengan bulan.
 
untuk saat ini, 2024 yr4 tetap menjadi objek studi penting yang bukan hanya menguji kemampuan teknologi pengamatan luar angkasa, tetapi juga kesiapsiagaan umat manusia dalam menghadapi potensi bahaya dari angkasa luar.(*)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Radar Lambar - Sabtu, 3 Mei 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan