8 Dampak Gula Darah Tinggi pada Wanita dan Cara Pencegahannya

Kadar gula darah yang tinggi pada wanita bisa berdampak negatif terhadap berbagai aspek kesehatan, mulai dari siklus menstruasi yang terganggu hingga meningkatnya risiko infeksi, termasuk infeksi pada organ intim. _Foto Freepik_--

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Kadar gula darah yang tinggi pada wanita bisa berdampak negatif terhadap berbagai aspek kesehatan, mulai dari siklus menstruasi yang terganggu hingga meningkatnya risiko infeksi, termasuk infeksi pada organ intim.

Untuk mengatasi dan mencegah berbagai kondisi ini, diperlukan penanganan yang sesuai dengan gejala yang dirasakan.

Glukosa merupakan sumber energi utama tubuh. Namun, apabila kadarnya berlebihan (lebih dari 140 mg/dL), bisa memicu kerusakan pembuluh darah, mengganggu kinerja organ tubuh, dan merusak kesehatan secara umum.

Hiperglikemia, atau kadar gula darah tinggi, dapat menimbulkan sejumlah gejala seperti rasa haus dan lapar berlebihan, sering buang air kecil, kelelahan, gangguan penglihatan, luka yang sulit sembuh, hingga penurunan berat badan.

Pada wanita, kondisi ini juga memengaruhi hormon, kesehatan reproduksi, dan kehamilan. Oleh karena itu, penting memahami efek-efek tersebut agar bisa segera ditangani.

 

Dampak Gula Darah Tinggi pada Wanita

Berikut ini beberapa dampak gula darah tinggi yang umum terjadi pada wanita, baik dalam kondisi ringan maupun berat:

 

1. Keputihan Berulang

Wanita dengan kadar gula darah tinggi sering mengalami keputihan yang tak kunjung sembuh atau mudah kambuh. Hal ini disebabkan oleh tingginya kadar glukosa yang menciptakan lingkungan ideal bagi pertumbuhan bakteri dan jamur di area intim.

 

2. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Hiperglikemia juga dapat meningkatkan risiko ISK, karena kandungan glukosa dalam urine mempermudah bakteri berkembang. Gejalanya antara lain nyeri saat buang air kecil, sering berkemih, dan urine berbau tajam.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan