Korea Selatan Berikan Status Penduduk Jangka Panjang kepada 3 WNI Bantu Lansia di Kebakaran

Radarlambar.bacakoran.co -Kisah inspiratif datang dari Korea Selatan pada Ahad, 6 April 2025, ketika pemerintah negara itu memutuskan untuk memberikan status penduduk jangka panjang kepada tiga Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah menunjukkan keberanian luar biasa dalam membantu evakuasi warga lanjut usia (lansia) saat kebakaran hutan melanda wilayah tenggara negara tersebut.

Tiga Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Kebakaran hutan yang melanda wilayah Andong dan Uiseong pada akhir Maret 2025 memaksa banyak warga, terutama lansia, untuk melarikan diri dari api yang melalap rumah dan ladang mereka. Tiga WNI yang dengan sigap memberikan bantuan menjadi pahlawan dalam situasi penuh bahaya ini. Salah satunya adalah Sugianto, seorang pelaut Indonesia berusia 31 tahun, yang secara heroik menyelamatkan sekitar 60 orang lanjut usia di Kabupaten Uiseong, Provinsi Gyeongsang Utara.

Pemerintah Korea Selatan, dalam hal ini, mengakui kontribusi luar biasa mereka dengan memberikan visa F-2, visa yang memberikan status penduduk jangka panjang bagi orang asing yang telah memberikan kontribusi khusus" untuk negara tersebut.

Kontribusi yang Diakui Dunia
Keputusan ini diambil sebagai bentuk penghargaan terhadap kontribusi besar yang diberikan oleh tiga orang Indonesia tersebut. Mereka telah menempatkan keselamatan orang lain di atas keselamatan pribadi mereka di tengah bencana," kata Lee Han-kyung, wakil kepala Markas Besar Pusat Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Korea Selatan, seperti dilaporkan Antara.

Visa F-2 yang diterima oleh Sugianto dan dua rekan lainnya memberi mereka hak untuk tinggal dan bekerja di Korea Selatan secara permanen. Langkah ini menunjukkan betapa pentingnya peran warga asing dalam membantu masyarakat setempat di saat-saat krisis.

Sugianto: Dari Pelaut Menjadi Pahlawan
Sugianto, yang dikenal sebagai seorang pelaut Indonesia, merasa terhormat atas pengakuan yang diterimanya. Dengan semangat yang tak kenal lelah, dia tidak hanya membantu memadamkan api, tetapi juga memastikan bahwa puluhan lansia dapat dievakuasi dengan aman dari area yang dilanda kebakaran. Kepahlawanannya mendapat pujian dari banyak pihak, termasuk masyarakat lokal yang berterima kasih atas keberaniannya dalam menghadapi bencana alam.

Sugianto dan dua rekan WNI lainnya akan mendapatkan lebih dari sekedar pengakuan moral. Visa F-2 akan memungkinkan mereka untuk lebih lama tinggal di Korea Selatan dan melanjutkan hidup mereka di sana, setelah mereka membuktikan diri sebagai pahlawan dalam situasi genting tersebut.

Menghargai Kontribusi untuk Kemanusiaan
Visa F-2 bukan hanya sekadar pemberian status penduduk jangka panjang, tetapi juga simbol pengakuan terhadap kontribusi besar yang diberikan oleh orang-orang yang berani bertindak demi kebaikan orang lain. Dalam hal ini, Sugianto dan dua rekannya tidak hanya menyelamatkan nyawa, tetapi juga menunjukkan bahwa semangat kemanusiaan tidak mengenal batas negara.

Penanggulangan Bencana dan Hubungan Internasional
Keputusan ini juga memperlihatkan komitmen Korea Selatan dalam membangun hubungan internasional yang lebih kuat melalui kerjasama dalam penanggulangan bencana. Dengan menghargai upaya yang dilakukan oleh warga negara asing, Korea Selatan menunjukkan betapa pentingnya kontribusi global dalam menghadapi tantangan kemanusiaan.

Dengan penghargaan ini, diharapkan lebih banyak lagi individu dari seluruh dunia yang terinspirasi untuk berkontribusi dalam upaya kemanusiaan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, dalam menghadapi berbagai tantangan global seperti bencana alam dan krisis kemanusiaan lainnya.

Pesan Kemanusiaan yang Mendalam
Di balik kebakaran hutan yang merusak, terdapat kisah-kisah kepahlawanan yang menginspirasi. Tiga WNI ini membuktikan bahwa kemanusiaan lebih penting daripada segala hal. Mereka menunjukkan bahwa ketika dunia dalam kesulitan, ada harapan yang datang dari mereka yang peduli dan siap untuk bertindak. (*)