Banyak perusahaan China Tinggalkan Skema Kerja 996

Oerusahaan di China ramai-ramai meninggalkan pola kerja 996-Ilustrasi freepik.com-

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO– Gelombang perubahan budaya kerja tengah berlangsung di China, seiring dengan semakin banyaknya perusahaan besar yang mulai meninggalkan sistem kerja ekstrem "996", yaitu bekerja dari pukul 9 pagi hingga 9 malam selama enam hari dalam seminggu. 

Skema ini selama bertahun-tahun menjadi simbol etos kerja keras di sektor teknologi dan industri manufaktur, namun juga kerap menuai kritik karena membebani kesehatan fisik dan mental para pekerja.

Salah satu pelopor perubahan ini adalah Midea, perusahaan raksasa di bidang peralatan rumah tangga. 

Midea kini mewajibkan karyawan untuk pulang paling lambat pukul 18.20 waktu setempat dan melarang segala bentuk rapat atau kegiatan kerja di luar jam kantor. 

Langkah ini mencerminkan pergeseran signifikan dari praktik kerja lembur yang selama ini dinormalisasi.

Kebijakan tersebut bukan hanya simbol progresivitas, namun juga menjadi harapan baru bagi jutaan pekerja di China. 

Meskipun sistem 996 telah dinyatakan ilegal oleh Mahkamah Agung China sejak 2021, praktik tersebut tetap bertahan di banyak perusahaan besar, terutama di sektor teknologi dan finansial. 

Oleh karena itu, keputusan Midea dianggap sebagai langkah berani yang bisa menjadi preseden penting bagi dunia kerja di Tiongkok.

Tak hanya Midea, perusahaan lain juga mulai melakukan penyesuaian. Haier, yang juga merupakan produsen alat rumah tangga besar, kini menerapkan sistem kerja lima hari dalam sepekan. 

Raksasa teknologi Tencent telah memangkas waktu lembur di beberapa divisinya. Sementara itu, DJI—produsen drone terbesar dunia—menerapkan kebijakan kantor harus kosong sebelum pukul 9 malam, sebuah aturan yang disambut positif oleh para karyawan.

Perubahan ini tidak hanya dipengaruhi oleh tekanan sosial internal, melainkan juga oleh faktor eksternal, terutama regulasi dari pasar internasional. 

Sejumlah analis menilai bahwa perusahaan-perusahaan China mulai berhati-hati terhadap peraturan Uni Eropa yang melarang penjualan produk hasil kerja paksa. 

Dalam regulasi tersebut, lembur berlebihan juga dikategorikan sebagai bentuk eksploitasi kerja paksa.

Menurut data Organisasi Buruh Internasional (ILO), pada 2024 rata-rata jam kerja mingguan di China mencapai 46,1 jam. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan