Banyak perusahaan China Tinggalkan Skema Kerja 996

Oerusahaan di China ramai-ramai meninggalkan pola kerja 996-Ilustrasi freepik.com-

Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara maju seperti Korea Selatan (38,6 jam), Amerika Serikat (38 jam), dan Jepang (36,6 jam). 

Bahkan, menurut data pemerintah Tiongkok sendiri, angka tersebut naik menjadi 49,1 jam pada tahun yang sama—peningkatan signifikan dibandingkan 46,2 jam pada 2022. 

Fakta ini menunjukkan bahwa rasa tidak aman terhadap pekerjaan masih tinggi, mendorong banyak pekerja untuk lembur demi mempertahankan penghasilan.

Menanggapi kondisi tersebut, pemerintah China telah menyerukan kepada seluruh perusahaan agar mematuhi batas maksimal jam kerja 44 jam per minggu. 

Pemerintah juga menekankan pentingnya hak pekerja untuk mendapatkan waktu istirahat, cuti berbayar, dan libur yang layak. 

Langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk mendorong konsumsi dalam negeri dan mengurangi ketergantungan terhadap ekspor, terutama di tengah tekanan ekonomi akibat tarif tinggi dari Amerika Serikat.

Meski demikian, perubahan budaya kerja ini diperkirakan tidak akan berjalan mudah. Perlambatan ekonomi serta terbatasnya peluang kerja menyebabkan banyak pekerja tetap merasa perlu bekerja lebih lama demi stabilitas finansial. 

Selama ketidakpastian ekonomi masih berlangsung, transformasi menuju pola kerja yang lebih manusiawi kemungkinan besar akan berjalan perlahan dan tidak merata di seluruh sektor industri. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan