Dongeng Sebelum Tidur: Menumbuhkan Imajinasi dan Mempererat Ikatan Keluarga

Dongeng sebelum tidur bantu tumbuhkan imajinasi dan ikatan emosional anak dengan orang tua-Ilustrasi freepik.com-

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Ada kenangan yang tak bisa dilupakan dari masa kecil—sebuah momen penuh kehangatan yang selalu saya ingat hingga kini. 

Setiap malam, almarhumah Mama akan menemani saya sebelum tidur dengan dongeng penuh warna dan tembang Jawa nan syahdu. 

Di tengah kesibukannya sebagai wanita karier, Mama selalu menyempatkan diri untuk melakukan ritual ini. 

Hal itu memberikan kenangan yang tak ternilai dan mengajarkan banyak hal tanpa kata-kata.

Namun, di era digital ini, tradisi mendongeng semakin tergeser oleh kecanggihan teknologi. 

Anak-anak sekarang lebih sering tertidur di depan layar tablet, meninggalkan kesempatan berharga untuk mendengarkan cerita penuh makna dari orang tua mereka. 

Padahal, mendongeng bukan hanya sekadar pengantar tidur—ini adalah sarana penting dalam membentuk karakter anak dan memperkuat hubungan emosional keluarga.

 

Dongeng Sebelum Tidur: Tradisi yang Mulai Dilupakan

Mendongeng sebelum tidur adalah bagian dari masa kecil yang indah, terutama di era sebelum tahun 1990-an. 

Cerita rakyat seperti "Kancil dan Buaya", "Timun Mas", atau "Bawang Merah Bawang Putih" bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga mengandung pesan moral yang membekas hingga dewasa.

Sayangnya, kebiasaan ini semakin memudar, terutama di kota-kota besar, di mana rutinitas orang tua yang sibuk dan kecanggihan teknologi semakin mendominasi. 

Sebuah survei dari Common Sense Media menunjukkan bahwa anak-anak menghabiskan rata-rata 2 jam 19 menit per hari di depan layar, sementara waktu untuk interaksi langsung dengan keluarga semakin berkurang.

Namun, tidak ada yang lebih berharga dari waktu yang dihabiskan bersama keluarga, dan mendongeng sebelum tidur adalah salah satu cara terbaik untuk menjalin kedekatan itu.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan