Sate Bandeng, Kuliner Klasik Penuh Sejarah dari Serang

Sate Bandeng, kuliner dengan penuh cita rasa menggoda. -foto _ net.--

Radarlambar.Bacakoran.co - Ditengah kekayaan kuliner Indonesia yang beragam, terdapat satu sajian khas dari ujung barat Pulau Jawa yang menawarkan keunikan tersendiri, baik dari segi bahan maupun sejarahnya. Hidangan tersebut adalah Sate Bandeng, kuliner tradisional dari Kota Serang, Provinsi Banten, yang telah menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat setempat sejak ratusan tahun silam.

Berbeda dari kebanyakan jenis sate yang berbahan dasar daging ayam, kambing, atau sapi, Sate Bandeng menggunakan ikan bandeng sebagai bahan utamanya. Menurut sejarah, hidangan ini telah dikenal sejak masa Kesultanan Banten, sekitar abad ke-16. Kala itu, Sate Bandeng disajikan sebagai hidangan kehormatan bagi para tamu kerajaan. Kini, kuliner ini tak lagi terbatas pada kalangan bangsawan dan dapat dinikmati oleh siapa saja.

Keistimewaan Sate Bandeng tidak hanya terletak pada rasa, tetapi juga pada proses pembuatannya yang memerlukan ketelitian dan keahlian khusus. Ikan bandeng yang digunakan terlebih dahulu dipukul perlahan hingga duri-durinya hancur, lalu dagingnya dipisahkan dari kulit dan tulangnya. Daging ini kemudian disangrai agar teksturnya lebih kering dan gurih.

Selanjutnya, daging bandeng dicampur dengan racikan bumbu tradisional yang terdiri dari rempah-rempah seperti bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, lengkuas, ketumbar, dan cabai. Bumbu tersebut ditumis terlebih dahulu hingga aromanya keluar. Campuran ini diperkaya lagi dengan kelapa parut, gula merah, garam, air asam, santan, dan telur. Semua bahan diolah hingga membentuk adonan yang padat dan beraroma kuat.

Yang menarik, adonan ini tidak langsung disajikan seperti sate pada umumnya. Daging yang sudah dibumbui dimasukkan kembali ke dalam kulit ikan bandeng yang telah dibersihkan, kemudian dibentuk menyerupai ikan utuh. Ikan ini kemudian dibungkus dengan daun pisang, dijepit menggunakan bilah bambu, dan dipanggang di atas bara api sambil diolesi dengan sisa adonan bumbu untuk memperkaya rasa.

Selain memiliki rasa yang khas, Sate Bandeng juga dikenal sebagai makanan yang bergizi tinggi karena kandungan omega-3 dalam ikan bandeng. Kandungan ini menjadikannya sebagai pilihan yang sehat sekaligus lezat.

Di Kota Serang, Sate Bandeng kini mudah dijumpai di berbagai rumah makan maupun toko oleh-oleh. Satu porsi Sate Bandeng biasanya dijual dengan harga sekitar Rp 37.000. Karena teknik pengolahannya yang matang dan bahan-bahannya yang mendukung, hidangan ini dapat bertahan dalam suhu ruang selama satu hari dan hingga tiga hari bila disimpan dalam lemari pendingin. Inilah yang membuatnya cocok dibawa sebagai oleh-oleh khas dari Banten.

Lebih dari sekadar hidangan, Sate Bandeng adalah simbol dari kekayaan tradisi kuliner yang telah diwariskan lintas generasi. Kehadirannya mencerminkan bagaimana warisan budaya dapat hidup dan tetap relevan di tengah zaman yang terus berubah. Jika Anda berkesempatan mengunjungi Serang atau wilayah Banten lainnya, mencicipi Sate Bandeng bisa menjadi pengalaman kuliner sekaligus sejarah yang berkesan.(yayan/*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan