Persija Jakarta Masih Puasa Kemenangan di SUGBK Musim Ini, Carlos Pena Nilai Atmosfer Sama-Sama Mengesankan

 

Radarlambar.bacakoran.co — Persija Jakarta belum berhasil meraih kemenangan saat bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, dalam gelaran Liga 1 2024/2025. Dari dua pertandingan kandang yang digelar di stadion tersebut, Macan Kemayoran hanya mampu mencatat dua hasil imbang—0-0 saat melawan Dewa United dan 1-1 kala menjamu Persebaya Surabaya.

 

Pada laga terakhir melawan Persebaya yang berlangsung Sabtu (12/4/2025), pemain muda Persija, Rayhan Hannan, terlihat aktif menguasai bola dan mendapat tekanan ketat dari penjaga gawang Persebaya, Ernando Ari Sutaryadi. Penampilan ini menjadi salah satu sorotan dalam pertandingan yang kembali menunjukkan sulitnya Persija meraih kemenangan di SUGBK.

 

Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan performa Persija di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara. Bermain di JIS, tim asuhan Carlos Pena mencatatkan sejumlah kemenangan penting atas Barito Putera, Persis Solo, PSS Sleman, hingga Persita Tangerang.

 

Banyak pihak menilai atmosfer di JIS memberikan tekanan lebih besar kepada tim lawan. Tribun penonton yang lebih dekat ke lapangan serta intensitas suara dari The Jakmania dianggap membuat lawan sulit menerapkan strategi mereka. Selain itu, tidak adanya lintasan lari di sekitar lapangan juga dinilai memperkuat efek intimidasi dari suporter.

 

Menanggapi perbedaan performa tersebut, pelatih Carlos Pena menilai bahwa atmosfer di kedua stadion sama-sama luar biasa. Menurutnya, baik di SUGBK maupun JIS, para pemain tetap merasakan dukungan penuh dari suporter.

 

Pena juga mengungkapkan bahwa SUGBK memiliki keunggulan tersendiri, terutama dari segi kualitas rumput. Selain itu, stadion yang terletak di Jakarta Pusat itu dianggap lebih mudah dijangkau oleh para pendukung, sehingga kehadiran The Jakmania tetap terasa signifikan.

 

Meskipun menyadari bahwa timnya belum pernah kalah saat bermain di JIS, Pena tidak menganggap hal tersebut sebagai alasan. Ia menegaskan bahwa SUGBK tetap menjadi stadion yang mengesankan, dan timnya harus mampu tampil maksimal di mana pun