Jejak Digital Kian Rawan, Ini Cara Aman Menghapusnya Jejak di Internet

Search Encrypt Mesin Pencari Aman di Era Digital. Foto/net--

Radarlambar.bacakoran.co- Jejak digital kini menjadi perhatian serius di tengah era keterbukaan informasi. Setiap aktivitas yang dilakukan pengguna saat berselancar di internet menyisakan rekam jejak yang tidak hanya dimanfaatkan untuk kepentingan iklan, tetapi juga berpotensi disalahgunakan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab. Karena itu, menjaga keamanan data pribadi menjadi langkah krusial yang tak bisa diabaikan.

Memahami dampak dari jejak digital mendorong pentingnya kesadaran untuk menghapus atau setidaknya meminimalisir keberadaannya. Salah satu cara yang dapat diterapkan adalah dengan menggunakan mode incognito atau private saat menjelajah situs web.

Meski tidak sepenuhnya membuat pengguna tak terlacak, langkah ini mencegah browser merekam aktivitas seperti laman yang dikunjungi atau kata kunci yang digunakan. Untuk perlindungan lebih lanjut, penggunaan VPN juga dianjurkan agar aktivitas online tak mudah terpantau oleh penyedia layanan internet.

Di sisi lain, risiko kebocoran data pribadi juga menjadi ancaman nyata. Untuk itu, pengguna internet dapat memanfaatkan layanan seperti Have I Been Pwned? yang memungkinkan seseorang memeriksa apakah email atau informasi pribadinya pernah bocor dalam sebuah insiden digital. Cukup dengan memasukkan alamat email, pengguna bisa mengetahui data apa saja yang sempat terekspos.

Langkah lain yang tak kalah penting adalah menghapus cookie di semua browser yang digunakan. Cookie inilah yang memungkinkan situs untuk melacak aktivitas pengguna. Proses penghapusan bisa dilakukan secara manual atau dengan bantuan aplikasi pihak ketiga seperti Advanced System Optimizer yang mempermudah proses pembersihan data dalam satu langkah.

Pengaturan privasi pada aplikasi juga perlu mendapat perhatian. Setiap aplikasi memiliki mekanisme berbeda dalam mencatat aktivitas pengguna. Ada yang menyediakan mode incognito, ada pula yang hanya akan berhenti melacak setelah pengguna melakukan pengaturan khusus. Oleh karena itu, meninjau ulang pengaturan privasi dan menghapus riwayat aktivitas secara berkala menjadi langkah awal yang bijak.

Selain itu, tidak sedikit aplikasi yang menyimpan data pencarian di perangkat maupun di cloud. Ini artinya, penghapusan riwayat pencarian perlu dilakukan di beberapa platform sekaligus. Contohnya pada akun Google, pengguna bisa mengakses laman aktivitas untuk menghapus data pencarian yang tersimpan, baik dari perangkat seluler maupun desktop.

Bagi pengguna yang ingin menghapus informasi pribadi dari situs-situs pengepul data seperti Spokeo atau Whitepages, layanan seperti *DeleteMe* dan *Deseat.me* bisa menjadi solusi. Kedua layanan ini dirancang untuk membantu pengguna membersihkan jejak digital secara sistematis.

Google pun telah meluncurkan fitur baru bernama *Results about you*, yang memungkinkan pengguna mengelola informasi pribadi mereka di hasil pencarian. Melalui fitur ini, pengguna dapat menerima notifikasi saat Google mendeteksi informasi sensitif seperti nomor telepon atau alamat dalam hasil pencarian, serta meminta penghapusan langsung melalui opsi yang tersedia.

Dengan berbagai kemudahan yang tersedia, pengguna kini memiliki kendali lebih besar terhadap keberadaan data pribadi mereka di dunia maya. Mengelola jejak digital bukan sekadar upaya perlindungan, tetapi juga bagian dari literasi digital yang esensial di era teknologi saat ini.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan