Aparat Pekon Srienanti Rawat Pelayanan Publik

Pekon Srimenanti Kecamatan Airhitam menggelar rapat koordinasi. Foto Dok--
AIRHITAM – Di balik roda pemerintahan pekon yang berjalan setiap hari, ada rutinitas yang mungkin luput dari perhatian banyak orang, namun sangat menentukan arah pelayanan dan pembangunan di tingkat akar rumput.
Di Pekon Sirimenanti, Kecamatan Airhitam, Kabupaten Lampung Barat, semangat kebersamaan dan tanggung jawab itu tumbuh setiap pagi lewat sebuah tradisi sederhana namun bermakna—koordinasi pagi.
Kegiatan ini dilakukan rutin setidaknya dua kali dalam sepekan oleh seluruh aparatur pekon. Dalam pertemuan pagi itu, berbagai persoalan dan rencana kerja dibahas dengan serius namun tetap bersahabat.
Mulai dari pelayanan masyarakat, pelaksanaan program pembangunan, hingga aktivitas internal di lingkungan balai pekon menjadi agenda tetap yang dievaluasi dan dirancang bersama.
Peratin Siri Menanti, Anggi Ismanto, S.Pd., menegaskan pentingnya koordinasi pagi sebagai momen untuk menyatukan persepsi, menyelaraskan langkah, serta memperkuat komunikasi antaraparatur.
Dengan mengetahui kegiatan masing-masing, mereka bisa saling menopang jika ada kendala atau hambatan di lapangan.
“Lewat koordinasi ini, kami bisa saling bantu. Jadi, semua kegiatan pelayanan bisa berjalan dengan lancar dan tepat sasaran,” ujar Anggi.
Ia juga memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran aparatur pekon yang tetap menjunjung tinggi kedisiplinan, walaupun ritme kerja mereka jauh berbeda dengan instansi pada umumnya.
Tidak ada batasan waktu yang kaku bagi para pelayan masyarakat di pekon. Dalam kenyataannya, para aparatur harus siap siaga selama 24 jam, tidak hanya di balai pekon tetapi juga di rumah masing-masing, demi merespons kebutuhan masyarakat kapan pun dibutuhkan.
“Karena urusan masyarakat tidak mengenal waktu, maka kami pun harus siap memberikan pelayanan yang maksimal,” jelasnya.
Namun, Anggi juga menyadari bahwa pelayanan publik selalu memiliki keterbatasan. Waktu, tenaga, dan sumber daya menjadi tantangan tersendiri.
Oleh karena itu, ia berharap masyarakat dapat memahami bahwa tidak semua hal bisa diselesaikan secara instan. Beberapa program membutuhkan waktu, proses, dan koordinasi lintas aparatur agar dapat terealisasi dengan baik.
Apa yang dilakukan oleh aparatur Pekon Siri Menanti adalah cerminan nyata dari pelayanan publik yang berbasis semangat gotong royong dan tanggung jawab sosial.
Tradisi koordinasi pagi ini bukan hanya bentuk kedisiplinan administratif, tetapi juga simbol dari kepedulian mereka terhadap keberlangsungan pembangunan di desa dan kesejahteraan masyarakatnya.*