Tragedi di Pelabuhan Shahid Rajaee: Ledakan Dahsyat Renggut Belasan Nyawa dan Lukai Ratusan Orang

Jalan raya dipenuhi puing-puing dan reruntuhan setelah ledakan di Pelabuhan Shahid Rajaee, Iran, Sabtu (26/4/2025) pagi waktu setempat.(Foto: Reuters). Foto/net--

Radarlambar.bacakoran.co -Sebuah ledakan besar mengguncang Pelabuhan Shahid Rajaee di Bandar Abbas, Provinsi Hormozgan, Iran, pada Sabtu (26/4/2025). Peristiwa memilukan ini merenggut 14 jiwa dan menyebabkan sekitar 750 orang lainnya terluka hingga Minggu (27/4/2025).

Iran, melalui Menteri Dalam Negeri Eskandar Momeni  menyampoaikan jika Sejauh ini 14 orang meninggal dan 750 lainnya mengalami luka-luka akibat ledakan di Pelabuhan Shahid Rajaee.

Pelabuhan ini bukanlah pelabuhan biasa. Terletak strategis di dekat Selat Hormuz—jalur vital bagi sekitar 20% distribusi minyak dunia—Pelabuhan Shahid Rajaee merupakan pusat perdagangan maritim terbesar dan fasilitas peti kemas paling modern di Iran. Jaraknya lebih dari 1.000 kilometer dari ibu kota Teheran, menjadikannya denyut nadi penting dalam ekonomi nasional.

Namun pada Sabtu kelam itu, denyut pelabuhan terhenti. Ledakan hebat disusul kobaran api dan asap pekat membungkus kawasan pelabuhan.

Sebagai langkah darurat, otoritas setempat menutup seluruh sekolah dan kantor dalam radius 23 kilometer dari lokasi kejadian agar evakuasi dan penanganan bisa dilakukan lebih leluasa. Pemerintah juga mengalihkan semua sumber daya ke upaya penanggulangan kebakaran.

Hingga kini, penyebab pasti ledakan masih diselidiki. Namun, dugaan awal menyebutkan adanya kebakaran di area penyimpanan bahan kimia dan material berbahaya sebagai pemicu utama. Kantor bea cukai pelabuhan turut memperkuat asumsi tersebut.

Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, menyatakan belasungkawanya atas tragedi ini. Ia segera memerintahkan investigasi menyeluruh dan menginstruksikan Menteri Dalam Negeri untuk turun langsung memimpin penanganan di lapangan.

Sementara itu, ratusan korban telah dievakuasi ke berbagai rumah sakit. Pusat transfusi darah Hormozgan juga menyerukan masyarakat untuk mendonorkan darah demi membantu korban luka yang terus berdatangan.

Di Medsos video amatir memperlihatkan dampak ledakan beredar luas. Salah satu rekaman memperlihatkan seorang pria mengungkapkan kesedihannya, “Truk saya hancur, dan teman saya tewas,” sambil merekam kondisi korban yang bergelimpangan. Meski video ini belum diverifikasi secara independen, gambaran yang ditampilkan mencerminkan betapa parahnya situasi di lapangan.

Ironisnya, insiden ini terjadi di hari pertama minggu kerja di Iran—saat aktivitas pelabuhan sedang sibuk-sibuknya. Kehidupan yang semula berjalan normal, kini berubah menjadi duka mendalam bagi ratusan keluarga. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan