Radarlambar.bacakoran.co -Beribadah haji merupakan impian besar bagi setiap umat Muslim hanya saja bagi sebagian orang, impian tersebut tampak sulit terwujud, terutama karena keterbatasan ekonomi. Meski begitu dengan keteguhan hati dan kerja keras, impian itu tetap bisa tercapai. Salah satu contoh nyata adalah perjalanan Sri Dewi Sudarwati, seorang nenek tujuh cucu asal Desa Wates, Kabupaten Kediri, yang berhasil mewujudkan impian berhaji berkat kesabaran dan usahanya yang tiada henti.
Sri Dewi sudah lama memendam keinginan untuk menunaikan ibadah haji. Namun, keadaan ekonominya saat itu tidak mendukung, dan ia pun harus mencari cara agar bisa mewujudkan cita-citanya. Pada tahun 2009, ia mulai menabung secara rutin, setiap hari menyisihkan Rp20.000. Uang hasil tabungannya ia simpan dalam sebuah kotak kayu di rumahnya, sebuah metode yang lebih praktis bagi seseorang yang tinggal di desa dan tidak terbiasa menabung di bank.
Dengan tekad yang kuat, tabungan Sri Dewi perlahan-lahan terkumpul. Setelah beberapa tahun menabung, pada tahun 2012, ia berhasil mengumpulkan sekitar Rp25 juta, yang akhirnya memungkinkan dirinya untuk mendaftar haji. Meski pada saat itu ia masih memiliki anak-anak yang kecil dan kondisi ekonomi keluarga belum sepenuhnya stabil, Sri Dewi tidak menyerah pada impiannya.
Kini, di usia 66 tahun, Sri Dewi akhirnya dapat mewujudkan impian besarnya. Pada 3 Mei 2025, ia berangkat menuju Madinah untuk melaksanakan ibadah haji. Meskipun ia tidak ditemani oleh suami dan anak-anaknya—suaminya sudah terlebih dahulu menunaikan ibadah haji sebelum meninggal—Sri Dewi tetap merasa bahagia dan penuh syukur. Ia mengungkapkan bahwa mereka tidak bisa mendaftar bersama-sama karena dana yang dimiliki hanya cukup untuk satu orang.
Kisah Sri Dewi juga diwarnai dengan kenangan perjuangan bersama suaminya, yang dulu bekerja sebagai tukang tambal ban dan penjual bensin eceran. Mereka mulai membangun rumah tangga dengan segala keterbatasan. Meskipun rumah mereka saat itu masih kontrakan, Sri Dewi dan suaminya tidak pernah menyerah. Pada tahun 1995, Sri Dewi mulai membuka usaha warung kecil di rumahnya, yang kini telah berkembang menjadi usaha yang lebih besar dan lebih lengkap.
Keberhasilan Sri Dewi dalam menabung dan akhirnya melaksanakan ibadah haji menjadi bukti bahwa ketekunan dan doa yang tulus dapat membuahkan hasil. Di tanah suci, ia berharap dapat berdoa untuk anak-anak dan cucu-cucunya agar mereka juga bisa melaksanakan ibadah haji atau setidaknya berumrah.
Kisah Sri Dewi Sudarwati menginspirasi kita semua untuk tidak menyerah dalam mengejar impian, meskipun tantangan yang dihadapi tampak berat. Dengan tekad, kesabaran, dan usaha yang konsisten, impian yang sepertinya jauh dari jangkauan bisa menjadi kenyataan(*)