Putin Tegaskan Rusia Siap Akhiri Perang Ukraina dengan Kekuatan yang Dimiliki

PRESIDEN - Rusia Vladimar Putin. Foto : VOA Indonesia--

Radarlambar.bacakoran.co -Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa negaranya memiliki kekuatan dan sumber daya yang cukup untuk mengakhiri perang di Ukraina. Pernyataan ini mempertegas sikap Moskwa di tengah konflik yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun sejak invasi pertama kali dimulai pada Februari 2022.

Konflik ini telah menelan banyak korban, baik dari kalangan militer maupun sipil, serta menjadi salah satu perang darat terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II. Tak hanya itu, konfrontasi ini juga menjadi titik ketegangan terbesar antara Rusia dan negara-negara Barat sejak era Perang Dingin berakhir.

Dalam sebuah video yang dirilis pada Minggu (4/5/2025), Putin menanggapi kekhawatiran tentang kemungkinan eskalasi nuklir. Ia mengisyaratkan bahwa Rusia tidak melihat kebutuhan untuk menggunakan senjata pemusnah massal dalam konflik ini, meskipun pihak-pihak tertentu disebut berusaha memancing reaksi ekstrem.

Rusia, menurut Putin, tetap percaya diri dalam jalannya sendiri. Ia menegaskan bahwa tujuan utama dari operasi militer yang dimulai sejak 2022 masih tetap menjadi prioritas, dan Rusia akan terus mendorong hingga tercapai hasil yang dianggap menguntungkan bagi negaranya.

Sementara itu, dari sisi Barat, banyak negara menganggap invasi Rusia sebagai bentuk agresi terhadap kedaulatan Ukraina. Ukraina sendiri terus menunjukkan tekad kuat untuk merebut kembali wilayah yang kini berada di bawah kendali pasukan Rusia, yang mencakup hampir seperlima dari total wilayah negara itu.

Dinamika geopolitik pun terus berkembang. Presiden AS Donald Trump menyebut telah menggelar diskusi penting bersama para penasihatnya mengenai konflik ini. Meski belum membocorkan hasilnya, ia menekankan pentingnya menghentikan pertumpahan darah yang terus berlangsung. Belum ada kepastian apakah akan ada pertemuan langsung antara dirinya dan Putin dalam waktu dekat.

Di tengah berbagai spekulasi, isu senjata nuklir sempat mencuat. Beberapa pihak Barat pernah menyuarakan kekhawatiran tentang kemungkinan penggunaannya oleh Rusia. Namun, Moskwa secara konsisten membantah niat tersebut dan menegaskan bahwa fokus mereka adalah pada penyelesaian konflik secara strategis, bukan eskalatif.

Situasi di medan perang dan arena diplomatik masih terus berubah. Dunia pun menanti apakah kekuatan yang diklaim Rusia benar-benar akan membawa konflik ini menuju akhir yang menentukan. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan