Luhut Pandjaitan Serukan Persatuan di Tengah Isu Pemakzulan Gibran

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan. Foto-Net--
Radarlambar.bacakoran.co -Jenderal TNI (HOR) Luhut Binsar Pandjaitan mengingatkan agar bangsa Indonesia tetap bersatu dan fokus pada stabilitas, meskipun isu politik seperti pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tengah mencuat. Menurut Luhut, di tengah tantangan global yang semakin kompleks, persatuan bangsa menjadi hal yang sangat penting. Ia menegaskan bahwa semua pihak harus mengedepankan kerjasama, bukan terpecah belah, demi menjaga stabilitas nasional.
Luhut, yang dikenal sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi selama pemerintahan Jokowi, menyatakan bahwa saat ini Indonesia memerlukan komitmen dari seluruh elemen bangsa untuk mendukung pemerintahan yang ada, khususnya pemerintahan Prabowo-Gibran. Menurutnya, hanya dengan soliditas dan kekompakan, Indonesia dapat menghadapi tantangan dunia yang semakin sulit.
Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto memberikan respons bijaksana terhadap tuntutan yang diajukan oleh Forum Purnawirawan Prajurit TNI, yang mengusulkan pergantian Wakil Presiden Gibran dan reshuffle kabinet. Meskipun menghargai gagasan tersebut, Prabowo menyatakan bahwa ia akan mengkaji dengan seksama setiap usulan yang diajukan, mengingat dampaknya yang sangat besar terhadap jalannya pemerintahan.
Pernyataan dari Wiranto, Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan, juga menggarisbawahi pentingnya pemikiran yang matang dalam merespons isu-isu seperti ini. Ia menjelaskan bahwa presiden dan para purnawirawan memiliki hubungan emosional dan moral yang kuat, tetapi keputusan terkait masalah besar seperti ini tidak bisa diambil secara terburu-buru.
Sementara itu, meskipun sejumlah tokoh militer mendukung tuntutan tersebut, Luhut kembali menekankan bahwa fokus utama haruslah pada kesejahteraan dan stabilitas negara, bukan pada isu-isu yang berpotensi memecah belah. Dalam situasi global yang penuh ketidakpastian ini, kesatuan dan soliditas bangsa adalah kunci untuk mengatasi berbagai tantangan yang ada.
Dengan pandangan seperti ini, Luhut mengajak seluruh pihak untuk lebih bijaksana dalam menghadapi dinamika politik yang ada, serta lebih mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi atau golongan. (*)