Hibah Lahan Rampung, Pembangunan Kantor Sistem Peringatan Dini Tunggu Bakamla RI

TUNGGU BAKAMLA RI : Pemkab Pesbar melalui Dinas Perikanan setempat masih menunggu informasi dari Bakamla RI terkait pembangunan kantor Sistem Peringatan Dini. foto dok--

PESISIR TENGAH - Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) terus berupaya dalam memperkuat sistem keamanan laut dan mendukung pengembangan kawasan pesisir melalui kerja sama strategis dengan Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI). Salah satunya dengan diserahkannya lahan milik pemerintah daerah kepada Bakamla RI untuk pembangunan Kantor Sistem Peringatan Dini.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pesbar, Armen Qodar, S.P., M.M., mengatakan bahwa, penyerahan lahan seluas 3.000 meter persegi yang terletak di Kelurahan Pasar Kota Krui, Kecamatan Pesisir Tengah, telah resmi diselesaikan. Seluruh proses administrasi hibah telah rampung, dan kini status kepemilikan lahan itu secara sah tercatat atas nama Bakamla RI.

“Hal ini menandai langkah awal dari rencana pembangunan infrastruktur keamanan laut yang diharapkan dapat membawa berbagai manfaat bagi masyarakat setempat, khususnya nelayan dan pelaku sektor maritim di wilayah Pesbar,” kata Armen, Selasa, 6 Mei 2025.

Ditambahkannya, secara administrasi, seluruh pengurusan hibah dari Pemda ke Bakamla RI sudah selesai. Tidak ada kendala berarti dalam proses ini, dan kini lahan tersebut sudah resmi atas nama Bakamla. Pemkab Pesbar saat ini masih menunggu informasi lanjutan dari pihak Bakamla terkait waktu pelaksanaan pembangunan kantor. Pembangunan Kantor Sistem Peringatan Dini Bakamla RI di wilayah Pesbar tidak hanya sekadar proyek infrastruktur, tetapi memiliki dampak jangka panjang terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat di Pesbar.

“Keberadaan Bakamla di Kabupaten Pesbar akan memberikan kontribusi besar, terutama dalam memperkuat kepercayaan wisatawan asing terhadap aspek keamanan laut,” jelasnya.

Masih kata dia, dengan hadirnya Bakamla sebagai penjaga keamanan laut atau coast guard, wisatawan akan merasa lebih aman saat menikmati potensi wisata bahari di Pesbar. Ini tentu akan mendukung pertumbuhan sektor pariwisata yang selama ini menjadi salah satu kekuatan ekonomi daerah. Selain itu, kehadiran Bakamla RI juga membuka peluang besar bagi generasi muda di Pesbar untuk mengabdikan diri sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di lembaga tersebut. 

“Hal ini tentu menjadi motivasi tersendiri bagi putra-putri daerah untuk mempersiapkan diri melalui pendidikan dan pelatihan yang relevan agar dapat bersaing dan mengisi posisi di Bakamla RI,” ujarnya.

Lebih dari itu, kata dia, rencana pembangunan Kantor Sistem Peringatan Dini di Kabupaten Pesbar juga diyakini akan memberikan manfaat langsung kepada masyarakat nelayan. Dengan adanya sistem ini, informasi terkait daerah penangkapan ikan (fishing ground) dapat diakses dengan lebih cepat dan akurat. Hal ini tentu akan membantu nelayan dalam meningkatkan hasil tangkapan, menghemat waktu dan bahan bakar, serta mengurangi risiko melaut di wilayah yang rawan bahaya.

“Bakamla tidak hanya hadir sebagai pengawas keamanan laut, tetapi juga akan berperan aktif dalam membangun dan memberdayakan komunitas masyarakat,” katanya.

Salah satunya dengan membentuk kelompok atau komunitas nelayan yang dapat menjadi mitra dalam menjaga perairan serta sebagai penerima manfaat dari berbagai program pembinaan. Keuntungan lain dari keberadaan Bakamla RI di Pesbar itu yakni meningkatnya rasa aman di wilayah perairan sekitar. Ini penting tidak hanya bagi masyarakat nelayan lokal, tetapi juga bagi pelaku usaha pariwisata bahari, dan kegiatan ekonomi lainnya yang memanfaatkan laut sebagai ruang usaha.

“Pemkab Pesbar, melalui sinergi lintas sektor, optimistis bahwa kehadiran Bakamla RI akan berdampak bagi percepatan pembangunan sektor kelautan dan perikanan, serta mendukung program strategis nasional dalam menjaga kedaulatan dan keamanan wilayah laut Indonesia,” tandasnya. *

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan