Tanah Afrika Selatan Terangkat, Penyebabnya Diluar Dugaan

Kondisi tanah di afrika selatan terangkat. Foto-Net--
Radarlambar.bacakorann.co- Afrika Selatan kini menghadapi fenomena geologi yang tak lazim: tanah perlahan terangkat hingga beberapa milimeter per tahun. Dalam perspektif geologi, ini bukan sekadar gerakan kecil—melainkan indikasi adanya proses mendalam yang sebelumnya tak terduga.
Studi terbaru dari Universitas Bonn menunjukkan bahwa bukan aktivitas vulkanik atau gerakan mantel bumi yang menjadi penyebab utama, melainkan kekeringan ekstrem. Kekurangan air tanah dan air permukaan membuat tekanan massa berkurang, sehingga lapisan tanah perlahan "mengembang" seperti spons yang dilepaskan tekanannya.
Penelitian ini menggunakan data GPS presisi tinggi dan satelit GRACE, yang mampu mendeteksi perubahan gaya gravitasi akibat kehilangan massa air. Wilayah yang paling kering justru menunjukkan pengangkatan tanah paling signifikan.
Peneliti utama, Dr. Makan Karegar, menjelaskan bahwa metode ini memberi cara baru untuk membaca krisis air. "Hilangnya massa air memberi sinyal jelas bahwa tanah sedang kehilangan tekanan dari atas. Kita bisa memantau kondisi air tanah hanya dengan membaca pergerakan tanah,” ujar Karegar.
Kondisi serupa juga terjadi di Jerman, menandakan bahwa ini bukan fenomena lokal, melainkan bagian dari gambaran global yang lebih besar: perubahan iklim sedang mengubah fisik bumi secara perlahan namun nyata.
Fenomena ini membuka peluang baru dalam pemantauan lingkungan. Alih-alih hanya mengandalkan data curah hujan atau volume air, pergerakan tanah dapat menjadi indikator yang efisien, murah, dan akurat terhadap kondisi kekeringan ekstrem.(*)