Menara Pandang: Destinasi Wisata Unggulan di Banjarmasin

--
Radarlambar.Bacakoran.co - Kota Banjarmasin di Kalimantan Selatan dikenal luas sebagai Kota Seribu Sungai. Julukan ini merujuk pada jaringan sungai yang membelah wilayah kota dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat setempat.
Sungai Martapura, sebagai salah satu yang terbesar dan terpenting, memiliki peran vital dalam transportasi, perdagangan, perikanan, hingga pariwisata. Dengan luas wilayah hampir 100 km², Banjarmasin menawarkan perpaduan unik antara kekayaan alam, budaya sungai, dan dinamika perkotaan.
Salah satu tempat terbaik untuk menikmati panorama kota ini dari sudut pandang berbeda adalah Menara Pandang Banjarmasin. Terletak di kawasan strategis Jalan Kapten Pierre Tendean, menara ini berdiri megah di tepi Sungai Martapura. Sejak rampung dibangun pada 2014, menara setinggi 30 meter ini telah menjadi ikon baru kota dan salah satu destinasi wisata unggulan yang wajib dikunjungi.
Menara Pandang terdiri atas empat lantai dengan fungsi dan karakteristik yang berbeda. Lantai dasar atau lantai satu dirancang sebagai area terbuka tanpa dinding, memungkinkan pengunjung untuk mengamati sungai dan aktivitas masyarakat sekitar secara langsung. Area ini juga kerap digunakan sebagai ruang publik untuk berbagai kegiatan, mulai dari pertunjukan seni, pelatihan, hingga acara komunitas.
Naik menuju lantai dua, disana ada Galeri Baiman, sebuah ruang yang menampilkan karya seni rupa, fotografi, serta lukisan bertema budaya Kalimantan Selatan. Galeri ini mulai dibuka untuk umum pada akhir tahun 2019 dan menjadi bagian penting dari upaya pelestarian seni lokal. Pengunjung dapat melihat potret satwa endemik seperti bekantan dan beruang madu, serta visualisasi kekayaan budaya seperti rumah adat Banjar, pasar terapung, dan masjid bersejarah.
Lantai tiga difungsikan sebagai ruang serbaguna bernama Power King Space. Ruang ini cukup luas untuk mengakomodasi berbagai kegiatan seperti seminar, pertemuan bisnis, pelatihan UMKM, dan kegiatan formal lainnya. Keberadaan ruang ini semakin memperkuat fungsi menara sebagai pusat interaksi dan aktivitas warga.
Lantai tertinggi, yakni lantai empat, menjadi daya tarik utama Menara Pandang. Area ini terbuka tanpa sekat, memungkinkan pengunjung menyaksikan pemandangan Kota Banjarmasin secara menyeluruh. Untuk mencapai puncaknya, pengunjung harus menapaki sekitar 155 anak tangga, sebuah perjalanan yang cukup melelahkan, namun akan terbayar lunas oleh suguhan panorama yang luar biasa dari ketinggian.
Dari puncak menara, mata akan dimanjakan dengan lanskap kota yang berlapis. Di sebelah timur, Pegunungan Meratus terlihat gagah membentang di kejauhan, menjadi latar belakang alami yang menenangkan. Sementara di selatan, Sungai Martapura tampak mengalir dengan tenang, diwarnai lalu lintas perahu dan aktivitas masyarakat pesisir. Arah barat menampilkan keramaian kawasan pertokoan, sedangkan ke utara, pengunjung dapat melihat permukiman kota yang terus tumbuh.
Waktu paling favorit untuk berkunjung ke Menara Pandang adalah menjelang senja. Banyak wisatawan datang untuk menyaksikan matahari terbenam dari ketinggian. Warna langit yang berubah perlahan dari jingga ke merah keunguan menciptakan pemandangan dramatis yang sulit dilupakan. Tak heran jika tempat ini juga sering dipilih sebagai lokasi pemotretan prewedding, bahkan resepsi pernikahan. Dengan kapasitas hingga 500 orang, Menara Pandang sering menjadi tempat perayaan momen istimewa.
Keistimewaan lain dari Menara Pandang adalah suasananya saat perayaan besar seperti Idulfitri. Pada malam takbiran, menara dihiasi lampu warna-warni yang menambah kemeriahan suasana. Banyak keluarga yang datang bersama untuk menikmati malam penuh suka cita di tempat yang indah ini.
Selain menawarkan keindahan visual, Menara Pandang juga menjadi ruang edukatif. Galeri Baiman di lantai dua menampilkan sejumlah karya yang tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga memberikan wawasan sejarah dan budaya. Lukisan dan foto yang dipamerkan menggambarkan transformasi Banjarmasin dari masa lalu hingga kini. Karya-karya tersebut menjadi saksi bisu perubahan sosial dan arsitektural kota, sekaligus pengingat akan pentingnya melestarikan nilai-nilai budaya lokal.
Lokasi Menara Pandang yang berada di jantung kota membuatnya mudah dijangkau. Pengunjung yang datang dari Bandara Internasional Syamsudin Noor dapat menempuh perjalanan sekitar 50 hingga 60 menit menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum. Letaknya pun berdekatan dengan destinasi lain seperti Pasar Terapung Banjarmasin dan pusat kuliner lokal, menjadikannya bagian dari rangkaian perjalanan wisata yang menyenangkan.
Menara Pandang Banjarmasin tidak hanya menjadi tempat wisata, tetapi juga simbol kebanggaan warga kota. Dari atas menara ini, setiap orang diajak menyapa Kota Seribu Sungai dengan sudut pandang yang lebih luas, lebih tinggi, dan lebih membekas dalam ingatan.(*/yayan)