Kebiasaan Mengecek HP Tanpa Alasan, Ini Penjelasan Psikologisnya

Ilustrasi kebiasaan sering mengecek HP Foto : Freepik--

Radarlambar.bacakoran.co– Kehadiran ponsel pintar di kehidupan sehari-hari telah mengubah cara manusia berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

Bahkan, tidak sedikit orang yang merasa terdorong untuk memeriksa HP meskipun tidak ada alasan yang jelas. Tindakan ini ternyata memiliki landasan psikologis yang kuat dan berkaitan erat dengan cara kerja otak serta pembentukan kebiasaan

Fenomena ini dapat dijelaskan melalui lima faktor utama yang berakar pada respons psikologis manusia. Pertama, otak manusia secara alami terdorong untuk mencari hal baru. Ketika muncul kemungkinan adanya informasi menarik, seperti pesan masuk atau pembaruan di media sosial, otak merespons dengan memberi dorongan untuk memeriksanya.

Kedua, ada perasaan takut ketinggalan informasi atau peristiwa penting, yang dikenal sebagai FOMO (fear of missing out). Perasaan ini mendorong seseorang untuk terus-menerus membuka ponsel demi memastikan tidak ada momen yang terlewat, baik dari teman, pekerjaan, maupun dunia maya.

Selanjutnya, kebiasaan ini terbentuk dari pola yang disebut lingkaran kebiasaan, terdiri dari isyarat, rutinitas, dan hadiah. Contohnya, ketika merasa bosan (isyarat), seseorang cenderung mengambil HP (rutinitas), lalu merasa senang karena mendapat informasi baru (hadiah). Pola ini terus berulang hingga menjadi kebiasaan otomatis.

Peran dopamin juga tak kalah penting. Zat kimia ini dilepaskan otak saat seseorang mengalami sesuatu yang menyenangkan, termasuk saat menemukan notifikasi baru atau konten menarik di internet. Akibatnya, aktivitas mengecek ponsel memberikan rasa puas yang sulit dilepaskan.

Yang terakhir, penggunaan HP sering kali dijadikan pelarian dari tekanan atau situasi menegangkan. Sekilas, mengecek layar ponsel bisa memberikan rasa lega atau jeda sejenak dari stres. Namun, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa jika dilakukan terus-menerus, kebiasaan ini justru berpotensi meningkatkan tingkat stres dalam jangka panjang.

Keseluruhan respons ini menunjukkan bahwa mengecek HP tanpa alasan bukan sekadar kebiasaan tanpa makna. Ada proses mental kompleks yang mendorongnya, dan memahami hal ini dapat membantu seseorang mengelola kebiasaan digital dengan lebih bijak.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan