Menarik! Ilusi Relativitas Einstein Kini Bisa Dilihat di Laboratorium

Dengan menggunakan laser dan kamera berkecepatan tinggi, para ilmuwan akhirnya memvisualisasikan ilusi relativitas yang membuat objek yang bergerak cepat tampak berputar. Ilustrasi konsep artis. --

Radarlambar.bacakoran.co- Teori relativitas khusus yang diperkenalkan oleh Albert Einstein sering kali membingungkan sekaligus mengagumkan. Salah satu prediksi teorinya menyatakan bahwa saat sebuah objek bergerak dengan kecepatan sangat tinggi, mendekati kecepatan cahaya, ruang dan waktu tidak akan bekerja seperti yang kita kenal.

Salah satunya adalah efek kontraksi panjang relativistik, di mana objek yang bergerak cepat akan tampak menyusut. Namun, ada sebuah fenomena lain yang hingga kini belum pernah benar-benar terlihat secara langsung: Efek Terrell-Penrose.

Fenomena ini menyatakan bahwa objek yang bergerak sangat cepat tidak hanya tampak lebih pendek, tetapi juga tampak berotasi secara visual. Baru-baru ini, para ilmuwan dari Wina, Austria, berhasil merekonstruksi ilusi ini di laboratorium, menggunakan trik optik dengan memperlambat cahaya hingga hanya 2 meter per detik.

Mengapa Objek Bisa Terlihat Berputar?

Bayangkan sebuah roket yang melaju dengan kecepatan 90 persen dari kecepatan cahaya. Bagi kita yang melihatnya, roket tersebut akan tampak 2,3 kali lebih pendek daripada ukuran aslinya. Ini adalah contoh dari kontraksi panjang relativistik, yang menurut Prof. Peter Schattschneider dari TU Wien, tidak bisa difoto secara langsung. Sebab, cahaya dari bagian depan dan belakang objek tidak dipancarkan pada waktu yang sama. Akibatnya, ada perbedaan waktu tempuh cahaya yang menciptakan distorsi visual.

Misalnya, jika sebuah kubus bergerak sangat cepat, bagian belakangnya akan lebih jauh dari bagian depannya. Foton dari bagian belakang harus dipancarkan lebih awal agar sampai pada waktu yang bersamaan dengan foton dari bagian depan. Karena posisi kubus sudah bergeser, kita akan melihatnya seolah-olah telah berputar, padahal sebenarnya tidak ada rotasi fisik yang terjadi.

Simulasi Cerdas dengan Melambatkan Cahaya

Para ilmuwan dari TU Wien mengambil langkah kreatif untuk mensimulasikan efek ini. Mengingat bahwa tidak mungkin untuk mempercepat benda makroskopik hingga mendekati kecepatan cahaya, mereka memilih untuk memperlambat cahaya itu sendiri dalam eksperimen. Dengan menggunakan kamera kecepatan tinggi dan laser ultracepat, mereka dapat memindahkan objek seperti kubus dan bola di dalam laboratorium, merekam cahaya yang dipancarkan dari berbagai sudut.

Dua mahasiswa peneliti, Victoria Helm dan Dominik Hornof, menjelaskan bahwa dengan mengatur waktu secara tepat, mereka berhasil membuat cahaya bergerak seolah-olah hanya 2 meter per detik. Hasilnya adalah sebuah rekaman visual yang menampilkan efek Terrell-Penrose, di mana sebuah kubus tampak berputar, dan sebuah bola tetap tampak bulat, meskipun kutub utaranya berpindah.

Kolaborasi Sains dan Seni

Keberhasilan ini bukan hanya pencapaian ilmiah, tetapi juga hasil kolaborasi antara sains dan seni. Proyek ini dimulai sebagai sebuah karya seni oleh seniman Enar de Dios Rodriguez, yang bekerja sama dengan Universitas Wina dan TU Wien untuk mengeksplorasi fotografi ultra-cepat dan konsep "kelambanan cahaya". Penemuan ini telah dipublikasikan dalam jurnal *Communications Physics* dan memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai relativitas yang selama ini hanya bisa dibayangkan.

Prof. Peter Schattschneider menyatakan bahwa penemuan ini membuka jendela baru untuk melihat dunia relativitas yang sebelumnya hanya ada dalam rumus dan angka. "Relativitas bukan hanya soal angka dan rumus. Ia adalah jendela ke dunia yang menantang intuisi kita—dan kini, juga bisa kita lihat dengan mata kepala sendiri," tuturnya.

Dengan temuan ini, Efek Terrell-Penrose yang misterius akhirnya bisa dilihat secara visual, membuktikan bahwa kenyataan sering kali lebih aneh daripada fiksi.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan