Bisnis Haji Dongkrak Kinerja Bank Mega Syariah di Kuartal I 2025

Bank Mega Syariah mencatat kinerja positif pada kuartal I 2025. Capaian ini sejalan dengan strategi dalam memperkuat ekosistem haji dan umrah di Indonesia. Ilustrasi- CNN Indonesia--

Radarlambar.bacakoran.co- Bank Mega Syariah menorehkan kinerja positif sepanjang kuartal pertama tahun 2025. Capaian ini menjadi sinyal keberhasilan strategi perseroan dalam memperkuat ekosistem keuangan syariah, khususnya layanan yang berkaitan dengan haji dan umrah. Strategi ini tidak hanya mendorong pertumbuhan bisnis, tetapi juga memberi kontribusi nyata terhadap peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah di Indonesia.

Salah satu kontributor utama dalam pertumbuhan kinerja bank tersebut berasal dari penguatan pada produk tabungan haji. Melalui pendekatan yang inklusif dan digitalisasi layanan, Bank Mega Syariah mencatat pertumbuhan signifikan pada dana simpanan wadiah, yang melonjak hingga 45 persen secara tahunan. Kenaikan ini secara langsung akan berdampak pada peningkatan porsi dana murah (Current Account Saving Account/CASA), yang naik dari 29 persen pada Maret 2024 menjadi 33,3 persen pada Maret 2025.

Secara keseluruhan, dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun Bank Mega Syariah mencapai Rp10,2 triliun atau tumbuh 1,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan tersebut mencerminkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap layanan keuangan syariah yang tidak hanya aman, namun juga memberi kemudahan dalam beribadah.

Direktur Utama Bank Mega Syariah, Yuwono Waluyo, menjelaskan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari penguatan produk Tabungan Haji IB. Produk tersebut dirancang secara khusus untuk membantu masyarakat dalam merencanakan keberangkatan haji reguler secara bertahap dan terjangkau, sesuai prinsip syariah. Nasabah hanya perlu melakukan setoran awal ringan dan dapat mengakses layanan secara fleksibel melalui aplikasi digital M-Syariah.

Pendekatan digital ini turut dilengkapi dengan perluasan jaringan melalui komunitas, baik dari ekosistem Islam maupun korporasi. Bank Mega Syariah menjalin sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan guna menghadirkan layanan tabungan haji yang lebih dekat dengan masyarakat. Pendekatan ini juga menjangkau generasi muda seperti Gen Z dan Milenial, sejalan dengan semangat GenHajj – Haji untuk Semua, yang diusung sebagai visi perusahaan.

Tak hanya tabungan haji reguler, Bank Mega Syariah juga menghadirkan solusi pembiayaan melalui program Flexi Mitra Mabrur. Program ini memungkinkan nasabah untuk mendaftar porsi Haji Khusus tanpa agunan, dengan waktu tunggu yang lebih singkat dibandingkan haji reguler. Pembiayaan ini disalurkan melalui kerja sama dengan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) rekanan bank. Selama tiga bulan pertama 2025, pembiayaan ini tumbuh lebih dari 40,9 persen dan diproyeksikan menyumbang lebih dari 8 persen dari total pembiayaan konsumer.

Secara umum, total pembiayaan konsumer Bank Mega Syariah hingga Maret 2025 meningkat lebih dari 38 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pembiayaan ini menyumbang sekitar 5,59 persen terhadap total pembiayaan bank yang secara keseluruhan mencapai Rp8,65 triliun, naik 23,5 persen secara tahunan.

Kinerja pembiayaan yang solid ini turut menopang pendapatan dari penyaluran dana yang tumbuh menjadi Rp320,8 miliar atau naik lebih dari 13,9 persen dibandingkan Maret 2024. Hasil ini juga membawa dampak pada laba sebelum pajak, yang mencapai Rp52,7 miliar.

Pertumbuhan kinerja tersebut diperkuat dengan peningkatan total aset bank, yang kini mencapai Rp17,4 triliun, meningkat lebih dari 13,1 persen dari posisi tahun sebelumnya sebesar Rp15,4 triliun. Hal ini menjadi bukti bahwa Bank Mega Syariah mampu menjalankan fungsi intermediasi secara efektif.

Di sisi lain, kualitas pembiayaan juga terjaga dengan baik. Rasio pembiayaan bermasalah (Non-Performing Financing/NPF) gross tercatat sebesar 0,93 persen dan NPF net berada di angka 0,82 persen. Angka tersebut jauh di bawah ambang batas yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 5 persen, mencerminkan kehati-hatian dalam penyaluran pembiayaan serta manajemen risiko yang solid.

Melalui kombinasi strategi yang berorientasi pada nilai-nilai syariah, transformasi digital, dan pendekatan inklusif kepada masyarakat, Bank Mega Syariah tidak hanya mencatatkan pertumbuhan yang positif, namun juga memperkuat posisinya sebagai salah satu pelaku utama dalam ekosistem keuangan syariah nasional.(*/edi)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan