Misteri Dasar Laut Terungkap: Fosil Manusia Purba Ditemukan di Selat Madura

Fosil Manusia Purba di Dasar Laut Madura Jejak Kehidupan 140 Ribu Tahun Lalu. Foto/Instagram--
Radarlambar.bacakoran.co -Sebuah penemuan menakjubkan mengguncang dunia arkeologi Indonesia. Di dasar laut Selat Madura, tim ilmuwan menemukan sisa-sisa manusia purba yang telah lama punah: Homo erectus. Fosil ini menjadi bukti baru dari kehidupan kuno yang berkembang sekitar 140.000 tahun lalu di Asia Tenggara, dan sekaligus mengungkap babak baru sejarah leluhur manusia di wilayah kepulauan Nusantara.
Fosil tersebut ditemukan di antara lebih dari enam ribu sisa hewan purba selama proses reklamasi laut di sekitar Pulau Jawa. Ini merupakan temuan pertama dari spesies manusia purba di wilayah yang kini terendam, yang dulunya merupakan bagian dari daratan besar bernama Sundaland. Pada masa lalu, kawasan ini masih tersambung dengan benua Asia karena permukaan laut yang lebih rendah.
Kala itu, Sundaland adalah surga tropis yang subur. Sungai-sungainya dipenuhi kehidupan: ikan, kura-kura, hingga hiu air tawar, sementara di daratan berkeliaran berbagai megafauna seperti gajah purba, kerbau liar, dan bahkan kuda nil. Kehadiran fosil H. erectus di antara fauna ini mengindikasikan bahwa mereka mampu bertahan hidup dengan memanfaatkan sumber daya alam yang kaya.
Strategi Berburu yang Tak Terduga
Yang membuat penemuan ini semakin luar biasa adalah bukti bahwa manusia purba tersebut tidak hanya berburu hewan kecil. Mereka diketahui memburu hewan besar seperti bovid — kerabat sapi — dan bahkan menunjukkan kemampuan memilih target berdasarkan usia produktif. Strategi berburu semacam ini sebelumnya belum pernah dikaitkan dengan H. erectus, menandakan adanya kemampuan pengamatan dan pengambilan keputusan yang lebih kompleks dari perkiraan sebelumnya.
Kemungkinan besar, kemampuan ini berkembang secara mandiri di wilayah tersebut. Namun, para ahli juga membuka kemungkinan bahwa pengetahuan ini merupakan hasil pertukaran budaya dengan kelompok manusia purba lain.
Jejak Evolusi yang Lebih Kaya
Penemuan ini memperkuat posisi Homo erectus sebagai salah satu spesies penting dalam evolusi manusia. Dengan bentuk tubuh yang menyerupai manusia modern dan kemampuan untuk bermigrasi keluar dari Afrika, mereka memainkan peran kunci dalam menyebarkan nenek moyang manusia ke berbagai wilayah Asia, termasuk Nusantara.
Meskipun akhirnya mereka tergantikan oleh spesies lain seperti Neanderthal dan Denisovan, H. erectus diketahui tetap bertahan di Jawa hingga sekitar 117.000 tahun yang lalu, jauh lebih lama dibandingkan populasi di daratan Asia. Sementara itu, kedatangan manusia modern baru terjadi sekitar 77.000 tahun lalu.
Fosil dari Dasar Laut
Penemuan penting ini bukan berasal dari situs arkeologi tradisional, melainkan dari proyek reklamasi besar-besaran yang dilakukan di Selat Madura pada 2014–2015. Dalam proyek tersebut, jutaan meter kubik pasir dan batu diangkat dari dasar laut untuk membentuk pulau buatan seluas 100 hektare dekat Surabaya.
Seorang peneliti yang terlibat dalam proyek tersebut tidak menyangka akan menemukan sejarah yang tersembunyi di antara sedimen dasar laut. Ketika senja mulai turun pada hari terakhir pencarian, ia menemukan fragmen tengkorak yang kemudian diidentifikasi sebagai milik individu dewasa atau remaja dari spesies H. erectus. Penelitian lebih lanjut juga mengungkap tengkorak dari individu yang lebih muda.
Fauna Purba dan Pemangsa Raksasa
Di samping fosil manusia purba, lebih dari 6.300 fosil lainnya berhasil dikumpulkan. Para peneliti mengidentifikasi setidaknya 36 spesies hewan, termasuk komodo — reptil raksasa yang kini hanya ditemukan di beberapa pulau Indonesia. Temuan ini mengindikasikan bahwa komodo pernah menjadi predator utama di kawasan Sundaland yang kini tenggelam.
Penemuan ini memperlihatkan bahwa bahkan wilayah yang kini tersembunyi di bawah permukaan laut bisa menyimpan kunci penting bagi pemahaman kita tentang masa lalu. Setiap fosil yang terangkat membawa serta kisah tentang bagaimana manusia dan hewan purba hidup berdampingan dalam ekosistem yang kini hanya bisa kita bayangkan.
Dengan semakin banyaknya bukti yang ditemukan, sejarah evolusi manusia di Asia Tenggara tampaknya jauh lebih kompleks dan menarik daripada yang pernah kita bayangkan. (*)