Bupati Parosil Letakkan Batu Pertama Pembangunan Masjid Nurul Huda

BUPATI Lampung Barat Parosil Mabsus melakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Nurul Huda yang berada di Pemangku Ujungjaya Pekon Puramekar, Kecamatan Gedungsurian. -Foto Dok---
Radarlambar.bacakoran.co – Komitmen Pemerintah Kabupaten Lampung Barat (Lambar) dalam mendukung pembangunan sarana keagamaan kembali dibuktikan.
Jumat (23/5), Bupati Hi. Parosil Mabsus turun langsung ke Pekon Puramekar, Kecamatan Gedungsurian, guna meletakkan batu pertama pembangunan Masjid Nurul Huda yang berada di Pemangku Ujungjaya.
Masjid yang nantinya berdiri megah di atas lahan milik masyarakat ini akan memiliki ukuran 16 x 16 meter. Anggaran pembangunan masjid tersebut mencapai hampir Rp2 miliar, tepatnya Rp1.976.000.000. Biaya tersebut bersumber dari berbagai elemen masyarakat dan dukungan pemerintah.
Tak hanya hadir secara seremonial, orang nomor satu di Bumi Beguai Jejama Sai Betik itu juga memberikan kontribusi nyata. Sebanyak 20.000 buah batu bata disumbangkan secara pribadi oleh Bupati Parosil.
Pemerintah Kabupaten Lampung Barat turut mendukung dengan menyalurkan bantuan dana sebesar Rp10 juta sebagai bentuk dukungan terhadap pembangunan rumah ibadah umat Islam tersebut.
Dalam sambutannya, Bupati Parosil menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada masyarakat Pemangku Ujung Jaya yang telah menunjukkan semangat gotong royong dan kebersamaan.
“Atas nama pribadi dan atas nama Pemerintah Kabupaten Lampung Barat, saya menyampaikan terima kasih dan rasa hormat kepada masyarakat yang telah berinisiatif dan bersatu dalam membangun masjid ini. Mudah-mudahan semua yang telah menyumbangkan tenaga, pikiran, dan materi diberi rezeki yang berlimpah oleh Allah,” ujar Parosil.
Tak hanya menyoroti aspek fisik, mantan Ketua DPRD Lampung Barat itu juga menekankan makna lebih dalam dari keberadaan masjid. Menurutnya, masjid tidak sebatas sebagai tempat untuk menunaikan salat berjamaah, namun juga sebagai pusat peradaban umat.
“Masjid bukan hanya tempat ibadah salat. Di sana kita bisa belajar agama, mengaji, bermusyawarah, dan menjadikannya sebagai pusat pengembangan masyarakat. Dari masjid pula bisa tumbuh gagasan-gagasan kemajuan pekon,” tegasnya.
Parosil berharap agar proses pembangunan dapat berjalan lancar, tanpa kendala yang berarti, serta mampu melibatkan partisipasi masyarakat secara berkelanjutan. Ia juga turut mendoakan para pekerja agar senantiasa diberikan kesehatan dan keselamatan selama proses pembangunan berlangsung.
“Mudah-mudahan niat baik masyarakat Ujung Jaya ini diridai Allah SWT. Semoga seluruh proses pembangunan ini berjalan lancar, tidak ada hambatan, dan hasilnya benar-benar bermanfaat bagi umat,” ucapnya.
Peletakan batu pertama tersebut menjadi simbol dimulainya perjalanan spiritual dan sosial masyarakat dalam mewujudkan tempat ibadah yang representatif.
Ke depan, Masjid Nurul Huda diharapkan tak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, melainkan juga sebagai pusat kegiatan sosial dan pendidikan yang memperkuat nilai-nilai religius dalam kehidupan masyarakat Pekon Puramekar.
Dengan semangat gotong royong dan dukungan penuh dari berbagai pihak, pembangunan masjid ini menjadi wujud nyata sinergi antara pemerintah dan rakyat dalam menciptakan lingkungan yang religius, harmonis, dan penuh keberkahan. (rinto/nopri)