Penanganan Jalan dan Banjir di Rantau Panjang Dimulai Juni

DITANGANI JUNI : Penanganan banjir di ruas jalan Liwa- BTS Sumsel tepatnya di wilayah Rantau Panjang Pekon Tanjungraya Kecamatan Sukau mulai dilaksana bulan Juni mendatang. Foto DOk--
SUKAU - Pemkab Lampung Barat memastikan bahwa perbaikan jalan provinsi di ruas Liwa - Bts Sumatera Selatan, tepatnya di Pemangku Rantau Panjang, Pekon Tanjung Raya, Kecamatan Sukau, akan segera dimulai. Proyek ini telah melewati tahapan lelang dan penandatanganan kontrak, dan direncanakan mulai dikerjakan pada bulan Juni 2025 mendatang.
Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Lampung Barat, Mia Miranda., S.T., melalui Sekretaris Robert Putra S.T., M.T., menjelaskan bahwa kerusakan jalan di titik tersebut sempat diperparah akibat banjir yang melanda wilayah itu beberapa waktu lalu. Banjir menyebabkan sebagian badan jalan rusak dan tidak bisa dilalui kendaraan dengan lancar.
“Setelah melalui proses lelang dan penandatanganan kontrak, pekerjaan fisik akan mulai digelar Juni mendatang. Titik yang akan ditangani merupakan kawasan yang sempat terdampak banjir sehingga perbaikannya mendesak untuk menjaga kelancaran arus transportasi,” kata Robert.
“Perbaikan jalan ini sangat penting karena selain akses vital, ruas ini juga kerap terhambat akibat banjir yang tidak hanya memperlambat arus lalu lintas, tapi juga merusak badan jalan,” sambung Robert.
Ia menerangkan, penanganan banjir di titik tersebut juga menjadi bagian dari intervensi permanen yang dilakukan Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi. Proyek pembangunan drainase baru akan dilaksanakan untuk memastikan air dapat mengalir dengan lancar dan tidak lagi tergenang di badan jalan.
Pengerjaan yang dimaksud merupakan kelanjutan dari rancangan teknis yang telah disiapkan Dinas Bina Marga dan Bina Kontruksi (BMBK) Provinsi Lampung. Dalam rencana tersebut, jalan yang selama ini tergenang akan diperkuat dengan konstruksi rigid beton sepanjang 300 meter. Selain itu, sistem drainase tertutup akan dibangun menggunakan saluran permanen berbahan yudit dan pipa besar yang terhubung ke bak kontrol, untuk memastikan air hujan cepat terbuang dan tidak menggenangi badan jalan.
“Ini bukan tambal sulam, tapi penanganan struktural jangka panjang yang dirancang untuk menjawab persoalan utama. Kita kawal agar hasilnya maksimal," tambah Robert.
Ia juga menyampaikan bahwa seluruh proses berjalan atas sinergi yang baik antara pemerintah daerah dan provinsi. Tak lupa, apresiasi disampaikan kepada Gubernur Lampung, Mirzani Djausal, atas atensi serius yang diberikan terhadap kondisi infrastruktur di wilayah Lampung Barat, terutama di titik-titik yang sering luput dari perhatian. (edi/lusiana)