Intelijen Ukraina: Bantuan Korea Utara Perkuat Serangan Rusia

AS Siap Hubungi Rusia Terkait Kesepakatan Gencatan Senjata dengan Ukraina. Foto/net--

Radarlambar.bacakoran.co-Intelijen Ukraina menyoroti meningkatnya dukungan militer yang diterima Rusia dari Korea Utara, yang dinilai memperkuat agresi Moskwa terhadap Ukraina. Informasi ini disampaikan oleh Kepala Intelijen Luar Negeri Ukraina, Oleh Ivashchenko, dalam laporan terbarunya.

Rusia disebut menerima jutaan butir peluru artileri dari Korea Utara, termasuk amunisi kaliber 122mm dan 152mm. Selain produksi dalam negeri, Rusia juga mendapat pasokan tambahan dari Korea Utara yang diperkirakan mencapai jutaan butir setiap tahunnya. Hal ini dinilai sebagai salah satu faktor utama yang memungkinkan Rusia untuk terus melancarkan serangan militer ke berbagai wilayah Ukraina.

Selain amunisi, Korea Utara juga dikabarkan telah mengirim berbagai jenis persenjataan berat ke Rusia, termasuk artileri gerak sendiri Koksan kaliber 170mm dan sistem roket peluncur ganda kaliber 240mm. Pengiriman ini disebut telah berlangsung sejak awal perang.

Dukungan Korea Utara tidak berhenti pada aspek persenjataan. Negara tertutup tersebut juga dilaporkan mengirim para ahli yang memiliki latar belakang di sektor industri pertahanan, khususnya di bidang penerbangan. Selain itu, ribuan buruh Korea Utara juga dikirim ke Rusia untuk bekerja di sektor pertanian, konstruksi perumahan, dan pembangunan infrastruktur.

Dalam laporan yang sama, Ivashchenko menyatakan bahwa hingga saat ini belum ditemukan bukti keterlibatan langsung tentara Korea Utara dalam pertempuran di wilayah Ukraina. Namun, sejumlah peralatan militer buatan Korea Utara telah terdeteksi di garis depan, termasuk di wilayah Kherson. Sementara itu, keberadaan personel militer Korea Utara terpantau berada di wilayah Kursk, Rusia.

Temuan ini semakin menguatkan dugaan keterlibatan aktif Korea Utara dalam mendukung operasi militer Rusia dan meningkatkan kekhawatiran akan eskalasi konflik yang lebih luas. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan