Harga Emas Dunia Terperosok di Bawah US$3.300 Setelah Penangguhan Tarif AS terhadap UE

Emas batangan. Foto Dok/Net ---
Radarlambar.bacakoran.co- Harga emas dunia kembali mengalami penurunan hingga menembus level psikologis US\$3.200 per troy ons setelah sebelumnya sempat berada di atas US\$3.300. Penurunan ini terjadi akibat keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menunda penerapan tarif impor terhadap Uni Eropa, yang memicu perbaikan sentimen risiko di pasar global.
Pada perdagangan Selasa (27/5/2025), harga emas tercatat turun 1,29% ke level US\$3.299,56 per troy ons, menandai penurunan dua hari berturut-turut. Namun, pada perdagangan Rabu pagi (28/5/2025) hingga pukul 06.20 WIB, harga emas spot sempat menguat tipis sebesar 0,23% ke posisi US\$3.307,2 per troy ons.
Kepala strategi komoditas TD Securities, Bart Melek, menjelaskan bahwa volatilitas harga emas masih tinggi akibat perubahan kebijakan tarif yang terus berlangsung. Namun, adanya indikasi perundingan dagang antara AS dan Uni Eropa memberi tekanan pada harga emas, karena pasar menilai bahwa kemungkinan kesepakatan sudah di depan mata.
Penguatan dolar AS dan melonjaknya indeks saham berjangka turut memberikan tekanan pada harga emas. Sebagai aset yang berdenominasi dolar dan biasanya diminati saat ketidakpastian ekonomi dan geopolitik meningkat, emas saat ini kurang diminati karena sentimen risiko membaik.
Sementara itu, Presiden Federal Reserve Bank Minneapolis Neel Kashkari menyerukan agar suku bunga AS tetap stabil sampai dampak tarif impor terhadap inflasi lebih jelas. Para pelaku pasar menantikan risalah pertemuan kebijakan The Fed yang akan dirilis pada hari ini, serta sejumlah data ekonomi penting AS seperti estimasi PDB kuartal pertama dan klaim pengangguran mingguan.
Menurut Melek, arah harga emas ke depan akan sangat bergantung pada kebijakan suku bunga The Fed. Jika The Fed memilih untuk menurunkan suku bunga, hal itu dapat menjadi dorongan kuat bagi harga emas, yang cenderung berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah dan imbal hasil obligasi yang minim.(*)