300 Lembaga Seni Eropa Boikot Israel karena Perang Gaza

Hollywood Bersatu Boikot Industri Film Israel, Gelombang Solidaritas untuk Palestina. Foto/net--

RADARLAMBARBACAKORAN.CO – Lebih dari 300 museum, organisasi seni, dan lembaga budaya di Belanda serta Belgia resmi mengumumkan boikot budaya terhadap Israel. Langkah kolektif ini diambil sebagai bentuk protes atas perang di Gaza dan pendudukan berkepanjangan di Tepi Barat.

Deklarasi yang ditandatangani oleh 302 lembaga dan 878 seniman itu menegaskan bahwa dunia seni tidak boleh berdiam diri terhadap dugaan kejahatan perang dan pelanggaran kemanusiaan yang terjadi di Palestina. Para penandatangan menilai, tindakan budaya dapat menjadi alat moral untuk menentang kekerasan yang terus berlangsung.

Boikot tersebut tidak ditujukan kepada individu Yahudi atau warga Israel secara umum, melainkan hanya kepada lembaga negara dan perusahaan yang terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia. Pihak yang secara terbuka menolak praktik pendudukan, apartheid, dan genosida disebut akan dikecualikan dari aksi pemutusan hubungan itu.

Gerakan ini didukung oleh sejumlah institusi ternama seperti Museum Bonnefanten di Maastricht, Museum Seni Rupa Ghent, Festival Film Belanda, Holland Opera, dan Teater Kerajaan Flemish. Sejumlah tokoh terkemuka—termasuk pelukis Marlene Dumas, penulis Tom Lanoye, sejarawan David Van Reybrouck, dan penulis Ramsey Nasr—turut menjadi bagian dari penandatangan.

Deklarasi tersebut juga menyoroti kerusakan besar di Gaza akibat serangan terhadap situs keagamaan, sekolah, perpustakaan, serta pusat kebudayaan. Selain infrastruktur, para jurnalis, seniman, tenaga medis, dan pekerja bantuan disebut turut menjadi korban.

 

Pernyataan bersama itu mengingatkan bahwa langkah serupa pernah dilakukan untuk menentang apartheid di Afrika Selatan, yang kala itu berperan penting dalam menekan perubahan politik. Kini, gerakan boikot budaya terhadap Israel diharapkan bisa memicu solidaritas global lintas sektor—mulai dari dunia seni, olahraga, hingga akademisi dan bisnis—demi mendorong kepatuhan terhadap hukum internasional.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan