Penelitian Terbaru: Inti Mars Terbentuk Lebih Cepat dari Bumi

Foto: Helikopter Mars. Dok mars nasa--

Radarlambar.bacakoran.co- Sebuah studi baru mengungkap proses mengejutkan di balik pembentukan inti planet Mars. Berbeda dengan Bumi yang membutuhkan waktu miliaran tahun, inti Mars diyakini terbentuk hanya dalam beberapa juta tahun setelah kelahiran tata surya.

Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications pada 4 April 2025. Penelitian dilakukan oleh tim ilmuwan dari NASA Johnson Space Center, yang mendalami bagaimana unsur logam berat seperti besi dan nikel mengalir menuju pusat Mars pada masa awal pembentukannya.

Melalui serangkaian eksperimen suhu tinggi, para peneliti memanaskan batuan kaya sulfur hingga lebih dari 1.020 derajat Celsius. Pada suhu ini, logam-logam sulfida mulai meleleh dan merembes melalui celah di antara batuan padat.

Proses ini berlangsung bahkan sebelum bagian dalam planet benar-benar mencair akibat peluruhan isotop radioaktif seperti aluminium-26—mekanisme yang selama ini dianggap menjadi penyebab pembentukan inti Bumi.

Perilaku tersebut dikenal dalam ilmu keplanetan sebagai proses differentiation, yakni pemisahan struktur internal planet menjadi lapisan-lapisan, seperti kerak, mantel, dan inti. Dalam kondisi ini, elemen berat bergerak ke pusat, sementara elemen ringan tetap berada di permukaan.

Menariknya, bukti isotop dari meteorit Mars memperkuat dugaan bahwa pembentukan inti Mars memang terjadi jauh lebih awal. Pola kimia logam-logam kelompok platinum—termasuk iridium, osmium, palladium, platinum, dan ruthenium—ditemukan pada meteorit yang dianalisis. Pola tersebut cocok dengan sisa pergerakan sulfida cair yang pernah terjadi di masa lalu.

Teknik analisis dilakukan secara presisi menggunakan metode *laser ablation* yang dikembangkan oleh ilmuwan ARES NASA, Jake Setera. Teknik ini memungkinkan pengamatan komposisi logam tanpa merusak struktur sampel meteorit.

Penemuan ini tak hanya menjelaskan dinamika internal Mars, tetapi juga memperluas pemahaman tentang bagaimana planet-planet di wilayah tengah cakram protoplanet terbentuk. Para peneliti bahkan menyimpulkan bahwa inti Mars kemungkinan besar mengandung konsentrasi sulfur yang sangat tinggi—berbeda dari Bumi yang inti logamnya lebih dominan oleh besi murni.

Penelitian ini membuka wawasan baru tentang sejarah awal tata surya dan mengubah cara ilmuwan memandang pembentukan planet-planet berbatu, khususnya di bagian dalam sistem tata surya.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan