Suhu Menyengat Landa Indonesia, Warga Diminta Waspada -Jaga Asupan

Suhu panas. -Foto freepik---
Radarlambar.bacakoran.co – Sejumlah wilayah di Indonesia tengah menghadapi terpaan panas ekstrem. Fenomena cuaca ini membuat suhu udara melonjak tinggi, bahkan menyentuh hampir 35 derajat Celsius di beberapa daerah.
Wilayah Aceh Besar menjadi salah satu titik terpanas dengan suhu mencapai 34,9 derajat Celsius. Namun, bukan hanya Aceh yang merasakan dampaknya. Gelombang panas turut menyelimuti kawasan seperti Bulungan, Natuna, Karimun, dan Anambas di Kepulauan Riau. Bahkan Surabaya, khususnya wilayah Tanjung Perak, serta Tapanuli Tengah di Sumatera Utara juga mencatat suhu serupa.
Daerah timur Indonesia tak luput dari kondisi ini. Jayapura, Bengkulu, Palembang, Lampung, hingga Sumbawa merasakan suhu yang berkisar antara 33 hingga 33,9 derajat Celsius. Kalimantan pun ikut terdampak, dengan panas mencolok tercatat di Kapuas Hulu, Sintang, dan Barito Utara.
Fenomena ini dipicu oleh posisi semu matahari yang kini berada tepat di atas garis khatulistiwa. Minimnya awan membuat sinar matahari langsung menyengat permukaan bumi tanpa banyak penghalang. Kondisi tersebut memperkuat efek panas, terlebih saat siang hari.
Meski masih tergolong wajar secara meteorologis, masyarakat diminta tidak mengabaikan dampaknya. Risiko dehidrasi dapat meningkat, terutama bagi mereka yang memiliki aktivitas tinggi di luar ruangan. Karena itu, menjaga asupan air menjadi keharusan. Menggunakan pelindung seperti topi, kacamata hitam, dan tabir surya juga dianjurkan agar terhindar dari paparan panas berlebih.
Selain risiko kesehatan, potensi kebakaran turut meningkat di musim panas ini. Lingkungan yang kering dan suhu yang tinggi menjadi kombinasi yang mudah memicu percikan api, terutama di area hutan, lahan gambut, dan tempat pembuangan sampah. Pemerintah daerah diimbau untuk melakukan penyiraman rutin di titik-titik rawan guna mengantisipasi kemungkinan kebakaran.
Masyarakat diharapkan tetap mengikuti perkembangan informasi dari lembaga resmi seperti BMKG, mengingat cuaca ekstrem dapat berubah sewaktu-waktu. Langkah pencegahan sederhana, seperti menjaga kelembapan tubuh dan tidak membakar sampah sembarangan, menjadi kunci menghadapi musim panas yang kian intens. (*/rinto)