Prabowo Janji Tingkatkan Taraf Hidup Petani Indonesia

Presiden RI Prabowo Subianto. -Foto-net.--
Radarlambar.bacakoran.co - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto kembali menekankan bahwa pembangunan sektor pertanian menjadi prioritas utama pemerintahannya. Dalam kunjungan kerja ke Kalimantan Barat, Presiden menyampaikan bahwa kesejahteraan petani tidak dapat ditawar. Petani sebagai tulang punggung produksi pangan nasional harus hidup layak dan mendapatkan keuntungan yang sepadan atas kerja keras mereka dalam memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri.
Pada momentum panen raya jagung kuartal II yang digelar serentak di sejumlah wilayah Kalimantan Barat, Presiden hadir untuk memastikan bahwa langkah-langkah peningkatan produksi pertanian berjalan searah dengan upaya pencapaian kedaulatan pangan nasional. Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga mencermati berbagai tantangan yang dihadapi petani, mulai dari tingginya biaya produksi hingga keterbatasan teknologi yang digunakan dalam proses pertanian.
Pemerintah disebut akan berfokus pada efisiensi input pertanian, termasuk akses terhadap alat dan mesin pertanian, benih unggul, pupuk, dan biofertilizer. Melalui intervensi langsung di sektor hulu, biaya produksi diharapkan bisa ditekan, sehingga keuntungan petani meningkat. Inisiatif seperti modernisasi alat pertanian dan pemanfaatan teknologi tepat guna juga akan didorong lebih luas demi mempercepat transformasi sektor pertanian.
Dalam kunjungan tersebut, Presiden juga meresmikan pembangunan serentak 18 gudang pangan milik Kepolisian Republik Indonesia di 12 Polda. Pembangunan ini merupakan bagian dari strategi memperkuat cadangan pangan nasional, sekaligus menjamin distribusi hasil panen berjalan lebih efektif dan efisien. Gudang-gudang tersebut akan dilengkapi fasilitas pengering jagung (dryer) agar hasil panen dapat disimpan dalam kondisi optimal dan memiliki daya simpan lebih lama.
Lebih dari sekadar kebutuhan dalam negeri, peningkatan produktivitas juga mulai menunjukkan dampak pada sisi ekspor. Salah satu agenda penting dalam kunjungan kerja ini adalah pelepasan ekspor perdana jagung ke Kuching, Malaysia. Ekspor ini menjadi simbol meningkatnya daya saing jagung Indonesia di pasar regional, khususnya di kawasan Asia Tenggara. Dengan semakin kuatnya produksi dan pengelolaan pascapanen, Indonesia mulai menempatkan diri sebagai pemain penting dalam perdagangan jagung internasional.
Presiden menyampaikan bahwa semua langkah ini merupakan bagian dari kerangka besar mewujudkan swasembada pangan nasional secara berkelanjutan. Ke depan, pemerintah akan terus berupaya mendorong keberpihakan pada petani dan memperkuat posisi sektor pertanian sebagai kekuatan utama dalam pembangunan ekonomi nasional.(*/edi)