Setelah Menutup Puluhan Dealer di China, Ternyata BYD Kini Fokus di Afrika Selatan

Ilustrasi BYD-----
[email protected] — Setelah menutup puluhan jaringan dealernya di kampung halaman, Tiongkok, produsen kendaraan listrik raksasa BYD kini mengalihkan perhatiannya ke pasar otomotif Afrika. Perusahaan ini menargetkan ekspansi besar-besaran di Afrika Selatan, negara yang kini mulai menunjukkan ketertarikan terhadap kendaraan ramah lingkungan.
Langkah ini datang di tengah memanasnya persaingan global kendaraan energi baru (new energy vehicles/NEV). Afrika Selatan, sebagai pasar otomotif terbesar di Benua Afrika, mulai dilirik sebagai lahan subur oleh berbagai produsen otomotif Tiongkok seperti GAC, Chery, dan Great Wall Motor (GWM). Kini BYD ikut bersaing dalam panggung tersebut.
Bahkan, Steve Chang yang kini dipercaya menjadi General Manager (GM) BYD Auto South Africa, mengaku kalau saat ini BYD sudah membuka 13 unit dealer yang tersebar di seluruh wilayah Afrika Selatan. Tapi, jumlah itu akan ditingkatkan secara signifikan dalam waktu dekat.
"Kami menargetkan memiliki 20 dealer hingga akhir tahun ini, dan berharap dapat memperluasnya menjadi antara 30 hingga 35 dealer pada tahun depan," ungkap Chang dalam wawancaranya dengan Reuters.
Langkah ekspansi ini tampak sebagai strategi pengalihan pasar yang cerdas, mengingat BYD baru saja menutup sejumlah besar dealer di Tiongkok akibat persaingan pasar domestik yang semakin ketat dan saturasi permintaan.
Enam Model Unggulan di Afrika Selatan
Untuk menarik minat konsumen lokal, BYD menawarkan enam model kendaraan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar. Di antaranya adalah:
- BYD Shark – pikap hybrid plug-in
- SEALION 6 – SUV hybrid