Bentuk Rumah Arab yang Kubus dan Beratap Datar, Ini Alasannya

Rumah di arab saudi berbentuk kubus. Foto-Net--
Radarlambar.bacakoran.co- Rumah-rumah di kawasan Arab dikenal memiliki bentuk yang menyerupai kubus dengan atap datar. Desain ini tidak hanya menjadi ciri khas arsitektur Timur Tengah, tetapi juga merupakan respons terhadap kondisi iklim ekstrem di wilayah tersebut.
Dataran Arab memiliki iklim kering, kelembapan rendah, dan intensitas curah hujan yang sangat minim. Situasi ini membuat kebutuhan akan atap miring, sebagaimana lazim di negara tropis seperti Indonesia, menjadi tidak relevan. Sebaliknya, atap datar dianggap lebih sesuai karena tidak perlu mengantisipasi aliran air hujan yang deras.
Dalam konteks pengendalian suhu, rumah-rumah di Arab dirancang untuk meminimalisasi paparan panas dari luar. Atap dan dinding dibuat lebih tebal dari rumah-rumah di wilayah tropis, karena elemen ini merupakan bagian bangunan yang paling banyak menerima radiasi panas. Ketebalan dinding bahkan dapat mencapai 30 cm, berfungsi memperlambat masuknya panas saat siang dan menjaga suhu tetap stabil saat malam yang lebih dingin.
Selain itu, rumah Arab umumnya memiliki bukaan atau jendela yang tidak terlalu besar. Bukaan yang minim dimaksudkan untuk mengurangi potensi masuknya panas matahari ke dalam rumah. Pendekatan desain ini secara keseluruhan berfungsi menciptakan hunian yang tetap nyaman meskipun berada di tengah lingkungan yang bersuhu tinggi dan minim kelembapan.
Dengan desain yang fungsional sekaligus estetis, rumah-rumah khas Arab tidak hanya mencerminkan kearifan lokal, tetapi juga menunjukkan bagaimana arsitektur dapat beradaptasi secara efektif terhadap lingkungan alam sekitarnya.(*)