Ratu Shima: Ratu dari Nusantara yang Namanya Terdengar Hingga Jazirah Arab

Ratu Shima--

Suatu hari, seorang raja dari Arab—yang oleh catatan Tiongkok disebut Ta-Shih—datang menguji moral rakyat Kalingga. Ia meletakkan sekantong emas di tengah jalan, berharap akan ada warga yang tergoda mengambilnya. Namun, berbulan-bulan karung emas itu tetap utuh tak tersentuh.

 

Ironisnya, justru putra Ratu Shima sendiri, Pangeran Narayana, tanpa sengaja menyenggol karung emas itu dengan kakinya. Tindakan kecil ini cukup bagi sang ratu untuk mengeluarkan keputusan yang mengejutkan: hukuman mati.

 

Setelah pertimbangan, hukuman tersebut diringankan menjadi pemotongan kaki, karena bagian tubuh itulah yang dianggap bersalah. Ini menjadi simbol betapa hukum berlaku tegas, bahkan terhadap keluarga kerajaan sekalipun.

 

Ratu Shima wafat pada tahun 695 M, namun warisan keteladanan dan kebijakannya terus dikenang. Kerajaan Kalingga akhirnya runtuh pada 752 M, bersamaan dengan datangnya arus baru dari luar: pengaruh Islam yang semakin meluas hingga ke Asia Tenggara.

 

Di saat jazirah Arab memasuki masa Dinasti Umayyah, dan Islam tengah menata langkah ke seluruh penjuru dunia, Nusantara pun ternyata tidak absen dari pergaulan global. Melalui sosok Ratu Shima, Indonesia masa lampau telah meninggalkan jejak yang menginspirasi, bahkan hingga ribuan mil jauhnya. (,)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan