Produksi Migas PHR Ditopang 12 Ribu Sumur Aktif di WK Rokan

Pompa angguk Wilayah Kerja (WK) Rokan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). Foto CNBC Indonesia--
Radarlambar.bacakoran.co- Wilayah Kerja (WK) Rokan di Riau, yang dikenal sebagai salah satu ladang minyak tertua di Indonesia, saat ini menjadi tumpuan utama PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dalam menopang produksi migas nasional.
Dengan sejarah panjang yang dimulai sejak 1951, wilayah ini tetap strategis dalam mendukung kebutuhan energi domestik, terutama pada tahun 2024 ketika WK Rokan menyumbang porsi terbesar dari produksi minyak nasional.
PHR mencatat bahwa total sumur aktif yang mereka kelola di WK Rokan saat ini mencapai sekitar 12 ribu unit. Sumur-sumur tersebut mencakup berbagai fungsi, termasuk sumur produksi, injeksi, hingga observasi.
Mengingat karakteristik lapangan yang telah memasuki fase mature, hampir seluruh sumur produksi mengandalkan teknologi artificial lift untuk menjaga stabilitas aliran minyak, menggantikan metode aliran alami yang sudah tidak memungkinkan lagi digunakan secara efektif.
Dalam upaya mendorong efisiensi dan peningkatan produksi, PHR juga menerapkan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR). Teknik ini diterapkan terutama pada sumur-sumur injeksi, baik melalui injeksi air, uap panas, maupun bahan kimia. Perusahaan terus melakukan uji coba dan evaluasi terhadap potensi penerapan EOR skala luas, khususnya yang melibatkan bahan kimia, guna menentukan kelayakan dan dampaknya terhadap peningkatan produksi jangka panjang.
Kontribusi PHR terhadap produksi nasional tergolong signifikan. Sepanjang tahun 2024, rata-rata produksi minyak dari WK Rokan tercatat sekitar 202 ribu barel per hari (bph), mencakup sekitar 36% dari total produksi Subholding Upstream Pertamina, PT Pertamina Hulu Energi (PHE). Untuk produksi gas, angkanya mencapai lebih dari 826 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD), atau setara dengan 29% dari total produksi gas PHE.
Melihat capaian tersebut, PHR terus melanjutkan transformasi organisasi dan perbaikan kinerja operasional, sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk menjaga produktivitas serta menjawab tantangan industri energi yang kian kompleks.(*)