Pendapatan Pajak Hotel dan Restoran Capai Ratusan Juta

Ilustrasi Pendapatan Asli Daerah (PAD)--
BALIKBUKIT – Realisasi pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) yang bersumber dari hotel dan restoran di Kabupaten Lampung Barat menunjukkan progres positif. Hingga triwulan pertama 2025, pendapatan telah menembus angka Rp409 juta lebih.
Angka tersebut merupakan bagian dari target ambisius Pemerintah Kabupaten Lampung Barat tahun ini, yang mematok pemasukan sebesar Rp2,2 miliar lebih dari sektor PBJT hotel dan restoran sebagaimana tercantum dalam APBD Murni 2025.
“Untuk triwulan I, realisasi pajak hotel dan restoran telah mencapai Rp409 juta lebih. Rinciannya, pajak hotel sudah terealisasi Rp28 juta atau 14,82 persen dari target Rp189 juta lebih. Sementara pajak restoran terealisasi sebesar Rp381 juta lebih atau 18,90 persen dari target Rp2 miliar lebih,” ujar Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Lampung Barat, Drs. Daman Nasir, M.P., Selasa, 10 Juni 2025.
Daman mengungkapkan bahwa target tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2024, mencerminkan optimisme pemerintah daerah terhadap potensi sektor pariwisata dan kuliner yang terus tumbuh di wilayah Lampung Barat.
Namun, untuk memastikan target tersebut tercapai, Pemerintah Kabupaten tak tinggal diam. Salah satu langkah strategis yang telah dilakukan adalah pemasangan alat perekam transaksi atau Tapping Box di sejumlah hotel dan rumah makan.
“Langkah ini bertujuan untuk menciptakan sistem pelaporan pajak yang lebih transparan dan akuntabel, sekaligus meminimalisir potensi kebocoran penerimaan daerah,” jelasnya.
Daman juga mengimbau seluruh pelaku usaha, khususnya pemilik hotel dan pengelola restoran, agar taat dalam memenuhi kewajiban perpajakan. Menurutnya, pajak daerah bukan sekadar kewajiban, tetapi bagian penting dari kontribusi untuk pembangunan berkelanjutan di Lampung Barat.
“Pajak dari sektor ini sangat vital untuk pembiayaan pembangunan, pelayanan publik, dan infrastruktur. Untuk itu kami berharap kerja sama aktif dari pelaku usaha agar realisasi pendapatan daerah bisa maksimal,” tegasnya.
Dengan pertumbuhan sektor kuliner dan penginapan yang terus menunjukkan tren positif, pemerintah optimis target Rp2,2 miliar dari sektor ini akan tercapai bahkan berpotensi terlampaui pada akhir tahun. (lusiana)