Korea Utara Sukses Luncurkan Kapal Perusak Terbesar, Kim Jong Un Hadiri Langsung

Korea Utara menjadi salah satu negara di dunia yang melarang perayaan Natal. Foto: Wikimedia--
Radarlambar.bacakoran.co -Korea Utara mengklaim keberhasilan peluncuran ulang kapal perusak berbobot 5.000 ton pada Selasa, 17 Juni 2025, setelah sebelumnya mengalami kegagalan pada uji coba pertama yang membuat pemimpin tertinggi negara itu, Kim Jong Un, geram. Peluncuran tersebut berlangsung di Pelabuhan Rajin, wilayah utara negara itu, dan dihadiri langsung oleh Kim bersama putrinya, Kim Ju Ae.
Kapal perang ini merupakan satu dari dua unit kapal perusak besar yang dibangun dalam kurun waktu setahun terakhir, menjadikannya sebagai armada laut terbesar yang dimiliki Pyongyang hingga saat ini. Peluncuran bertahap dilakukan sejak April 2025, dan kapal ini disebut-sebut memiliki kemampuan untuk membawa persenjataan nuklir, meski belum ada konfirmasi teknis yang dapat diverifikasi secara independen.
Peluncuran ulang dilakukan dalam waktu relatif singkat setelah insiden serius pada Mei 2025, ketika kapal tersebut oleng saat uji coba. Insiden itu memicu kemarahan pemimpin Korea Utara, yang kemudian memerintahkan perbaikan segera dan menindak sejumlah pejabat yang dianggap bertanggung jawab. Sedikitnya empat orang, termasuk tiga dari galangan kapal dan satu pejabat senior, dilaporkan telah ditahan.
Media resmi Korea Utara menyatakan bahwa perbaikan kapal telah selesai dan siap beroperasi, meskipun beberapa pengamat internasional meragukan efektivitas perbaikan tersebut karena kerusakan besar yang ditimbulkan dan waktu pemulihan yang sangat cepat. Citra satelit memperlihatkan bahwa kapal sempat dalam posisi terbalik di pelabuhan sebelum kemudian dipindahkan ke lokasi perbaikan dan akhirnya kembali mengapung di dermaga.
Dalam acara peluncuran, pemimpin Korea Utara menyampaikan tekadnya untuk terus melanjutkan program modernisasi militer, termasuk memperkuat kekuatan angkatan laut. Ia juga menyatakan rencana untuk membangun dua kapal perusak tambahan pada tahun mendatang sebagai bagian dari pengembangan armada laut bersenjata nuklir.
Keberhasilan peluncuran ini menandai upaya Korea Utara dalam meningkatkan postur militernya di tengah tekanan sanksi internasional dan ketegangan kawasan. Sementara itu, dunia internasional terus mengamati perkembangan militer Korea Utara dengan penuh kewaspadaan, terutama terkait potensi persenjataan nuklir yang terintegrasi ke dalam kekuatan lautnya. (*)