Tangkal Radikalisme, Kemenag Lampung Barat Genjot Moderasi Beragama

Tangkal Radikalisme. Foto Ilustrasi-- --

BALIKBUKIT — Kementerian Agama Kabupaten Lampung Barat mengambil peran sentral dalam upaya pencegahan paham radikalisme, intoleransi, dan anti-Pancasila melalui pendekatan moderasi beragama. Hal ini ditegaskan dalam kegiatan Sosialisasi Intelijen yang digelar oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) belum lama ini

Dalam kegiatan yang melibatkan lintas sektor mulai dari aparat keamanan, lembaga yudikatif, organisasi keagamaan hingga kepala sekolah dan camat se-Lampung Barat, Kemenag menjadi salah satu narasumber kunci yang mengangkat pentingnya pendekatan ideologis dan edukatif dalam menangkal radikalisme.

Plt. Penyelenggara Hindu Kemenag Lambar, Wayan Hadi Wiryana, S.Ag., mewakili Plt Kepala Kantor Kemenag Hi Miftahus Surur M.Si, menegaskan bahwa moderasi beragama merupakan fondasi utama dalam menciptakan tatanan masyarakat yang damai dan inklusif. Menurutnya, radikalisme sering kali menjadikan agama sebagai pintu masuk, sehingga penguatan cara pandang keagamaan yang adil dan seimbang menjadi sangat krusial.

“Kelompok radikal kerap menjadikan tafsir sempit atas agama sebagai alat mobilisasi. Di sinilah peran Kemenag hadir, menyebarluaskan moderasi sebagai bentuk pemahaman bahwa keberagaman adalah kekuatan, bukan ancaman,” ujar Wayan.

Ia menekankan bahwa moderasi beragama tidak hanya menyangkut doktrin, tetapi juga tentang penguatan cara berpikir yang menghargai perbedaan dan menolak kekerasan atas nama agama.

Dalam presentasinya, Wayan juga menyampaikan pendekatan The Iceberg Model atau model gunung es, yang menggambarkan bahwa gejala radikalisme di permukaan kerap disebabkan oleh faktor-faktor mendalam seperti doktrin menyimpang, eksklusi sosial, dan lemahnya literasi keagamaan.

“Kalau masyarakat kita hanya disuguhi narasi permukaan, radikalisme akan tumbuh diam-diam dari bawah. Maka perlu asupan pengetahuan yang mendalam, disampaikan terus-menerus dengan bahasa yang membumi,” tambahnya.

Kemenag Lambar, kata dia, terus memperluas edukasi tentang moderasi beragama melalui para penyuluh, guru agama, tokoh masyarakat, dan forum-forum keagamaan. Fokusnya bukan hanya pada pemahaman tekstual, tetapi juga pada transformasi sikap dan perilaku umat beragama agar tetap toleran dalam keberagaman.

Sosialisasi ini merupakan bagian dari strategi pencegahan dini oleh Kesbangpol, bekerja sama dengan unsur TNI-Polri, kejaksaan, dan lembaga pendidikan. Dengan sinergi ini, diharapkan Lampung Barat tetap menjadi wilayah yang damai dan terbebas dari pengaruh paham radikal yang mengancam keutuhan bangsa.(edi)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan