Facebook Minta Akses Foto untuk Editan AI, Begini Cara Kerjanya

Ilustrasi Facebook. Foto REUTERS--
Radarlambar.bacakoran.co- Facebook dilaporkan tengah menguji fitur baru yang memungkinkan aplikasi mengakses foto pengguna untuk menyarankan editan berbasis kecerdasan buatan (AI).
Fitur ini muncul saat pengguna mencoba membuat Story baru dan diminta untuk memilih apakah ingin memproses foto melalui sistem cloud milik Meta.
Tech Crunch menyebutkan, pengguna yang memberikan izin akan melihat saran pengeditan berupa kolase, ringkasan cerita visual, penataan ulang oleh AI, hingga tema yang dikurasi secara otomatis. Untuk mendukung fitur ini, foto-foto dari rol kamera akan diunggah ke server Facebook, disertai informasi pendukung seperti tanggal, lokasi, dan objek dalam foto.
Meta menyatakan bahwa fitur ini bersifat opt-in alias tidak wajib, dan pengguna bisa memilih untuk tidak menggunakannya. Juru bicara Meta, Maria Cubeta, memastikan bahwa hasil edit hanya bisa dilihat oleh pengguna, kecuali jika mereka memutuskan membagikannya.
Namun, penting dicatat bahwa memberi izin pada fitur ini berarti pengguna menyetujui Persyaratan Layanan AI Meta. Artinya, AI Meta akan menganalisis media dan wajah pengguna untuk mengembangkan fitur editan, sekaligus menyusun ide kreatif berdasarkan data foto.
Meta juga menegaskan bahwa akses ini tidak digunakan untuk kepentingan iklan bertarget. Meski begitu, praktik ini menuai sorotan karena memperluas cakupan data yang bisa digunakan oleh perusahaan, termasuk informasi yang sangat personal seperti wajah, lokasi, hingga waktu pengambilan foto.
Tech Spot menambahkan bahwa pengguna di Amerika Serikat tidak punya banyak pilihan selain menjadikan foto mereka pribadi jika tak ingin disertakan dalam proses pelatihan AI Meta. Di Uni Eropa dan Inggris, opsi menolak tersedia, meskipun prosesnya disebut cukup rumit.
Kebijakan ini merupakan kelanjutan dari strategi Meta sejak 2024 yang menggunakan konten publik pengguna untuk melatih model AI mereka, termasuk Facebook dan Instagram. Kini, fitur pengeditan ini membuka tahap baru penggunaan data pribadi dalam layanan digital yang semakin dibantu kecerdasan buatan.(*)