Menag: Ibadah Haji Lewat Jalur Laut Bisa Lebih Murah Jika Banyak Operator

Menteri Agama Nasaruddin Umar. Foto Kementerian Agama--

Radarlambar.bacakoran.co - Menteri Agama Nasaruddin Umar menilai penyelenggaraan ibadah haji menggunakan kapal laut berpotensi lebih murah jika banyak operator swasta yang terlibat. Menurutnya, persaingan antaroperator akan menekan biaya, berbeda jika hanya ada satu pemain yang memonopoli layanan.

 

Penggunaan kapal laut untuk haji dan umrah bukanlah hal baru bagi Indonesia. Nasaruddin mengingatkan bahwa pada masa lalu Indonesia pernah memiliki kapal seperti Belle Abeto dan Gunung Jati yang mengangkut jemaah ke Arab Saudi, meski waktu tempuhnya mencapai tiga hingga empat bulan. Kini, dengan kapal yang lebih modern dan jalur laut yang lebih cepat, wacana ini dinilai semakin realistis.

 

Meski begitu, hingga saat ini belum ada pembahasan lanjutan terkait rencana tersebut. Nasaruddin menyebut sejumlah perusahaan telah mempresentasikan ide penggunaan kapal haji ke Kementerian Agama, tetapi banyak di antaranya yang belum memiliki armada sehingga ongkos operasional diprediksi masih tinggi.

 

Wacana ibadah haji melalui jalur laut mengemuka setelah kunjungan Presiden Prabowo Subianto dan Nasaruddin ke Arab Saudi pada awal Juli lalu. Kementerian Agama mulai menjalin komunikasi dengan pihak otoritas Saudi untuk mengeksplorasi kemungkinan pelaksanaan ibadah haji dan umrah dengan moda transportasi laut.

 

Pemerintah memandang langkah ini prospektif, terutama bagi calon jemaah dari kawasan Asia yang dapat mengakses pelabuhan di Jeddah, Arab Saudi. Selain itu, pendekatan ini dinilai membuka peluang bagi berbagai inovasi dan investasi strategis, sejalan dengan visi bisnis Arab Saudi yang semakin terbuka terhadap kerja sama internasional. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan