Warga Tunggu Kepastian Pembangunan Jalan Pasar Senen–SMAN 1 Waytenong

Lantas Polres Lambar saat terjun tertibkan kelancaran lalu lintas di lokasi pembangunan ruas jalan nasional di Kecamatan Belalau. Foto Rinto--
WAYTENONG – Harapan masyarakat Kelurahan Pajarbulan, Kecamatan Waytenong, Kabupaten Lampung Barat, terhadap perbaikan infrastruktur jalan utama tampaknya masih harus bersabar.
Meski sebelumnya beredar informasi bahwa ruas jalan Pasar Senen menuju SMAN 1 Waytenong digadang-gadang akan dibangun tahun ini, namun hingga pertengahan Juli, tanda-tanda dimulainya pekerjaan fisik belum juga tampak.
Ruas jalan tersebut membentang sepanjang setengah kilometer lebih dan memiliki fungsi vital bagi aktivitas masyarakat. Selain menjadi akses utama bagi siswa dan guru menuju sekolah, jalan ini juga digunakan sebagai jalur alternatif untuk memperpendek waktu tempuh dari Kecamatan Airhitam menuju pusat ekonomi Waytenong.
Kondisinya yang rusak dan berlubang membuat mobilitas warga terganggu, terutama saat hujan turun dan genangan air menutupi permukaan jalan.
Kekhawatiran mulai muncul dari warga setempat yang merasa janji pembangunan jalan itu seolah hanya wacana. Sebagian warga bahkan mengaku kecewa karena meskipun pernah dilakukan penanganan pada 2024 lalu, perbaikannya hanya sebatas tambal sulam menggunakan batu belah—yang kini kembali rusak dan belum memberi dampak signifikan.
Warno salah satu masyarakat berharap agar janji pembangunan jalan ini benar-benar direalisasikan. Mengingat, jalur tersebut bukan hanya penting bagi akses pendidikan, namun juga menopang aktivitas ekonomi warga yang semakin berkembang di sekitar kawasan pasar dan sekolah.
Warga juga mendapat kabar bahwa selain dari Pemerintah Provinsi, pembangunan jalan ini akan mendapat dukungan dari Pemerintah Kabupaten Lampung Barat. Namun hingga kini, belum ada progres ataupun informasi lanjutan yang menandakan pengerjaan akan segera dimulai.
Minimnya kejelasan membuat masyarakat mulai mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam merespons kebutuhan dasar seperti infrastruktur jalan. Apalagi, sebagian besar siswa yang melewati jalur tersebut setiap hari menggunakan kendaraan roda dua, yang cukup berisiko bila kondisi jalan rusak terus dibiarkan.
Warga berharap pemerintah tidak tinggal diam. Ruas Pasar Senen–SMAN 1 Waytenong bukan sekadar jalan penghubung, tetapi denyut utama aktivitas masyarakat. Bila jalan ini terus dibiarkan rusak, dampaknya bisa meluas hingga pada keselamatan dan kelancaran pendidikan generasi muda di wilayah tersebut.
Sebelumnya, aspirasi terkait perbaikan jalan tersebut telah disampaikan secara resmi oleh Ketua Komite SMAN 1 Waytenong, Haji Ulul Azmi Soltiansyah, S.H., saat acara pelepasan siswa kelas 12 beberapa bulan lalu.
Ia menyampaikan langsung permintaan masyarakat kepada pihak Dinas Pendidikan dan mengusulkan agar usulan tersebut diteruskan ke pemerintah provinsi, mengingat status jalan tersebut merupakan kewenangan Pemprov Lampung. (rinto/nopri)