Trump Putuskan Kirim Sistem Patriot ke Ukraina, Frustrasi dengan Sikap Putin

Donal Trump--

Radarlambar.bacakoran.co – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa pemerintahannya akan mengirim sistem pertahanan udara Patriot ke Ukraina. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap sikap Presiden Rusia Vladimir Putin yang dinilai enggan bernegosiasi untuk mengakhiri invasi Moskwa.

Trump menyatakan pengiriman senjata ini mendesak karena Ukraina membutuhkan perlindungan tambahan. Meski tidak merinci jumlah unit Patriot yang akan dikirim, pemerintahannya memastikan Kyiv akan menerima sejumlah peralatan pertahanan dalam waktu dekat.

Keputusan ini muncul hanya sepekan setelah Trump mengonfirmasi rencana penjualan senjata kepada sekutu NATO di Eropa yang sebagian akan diteruskan ke Ukraina. Selain itu, Trump dijadwalkan bertemu Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte di Washington DC untuk membahas lebih lanjut rencana pengiriman senjata tersebut.

Menurut laporan Axios yang mengutip sumber anonim, Trump juga direncanakan membuat pernyataan penting terkait Rusia, termasuk kemungkinan pengiriman senjata ofensif ke Ukraina.

Sejak kembali ke Gedung Putih pada Januari lalu, Trump sempat memangkas dukungan militer untuk Kyiv, dengan alasan beban pajak bagi rakyat Amerika. Namun, pada 7 Juli, ia mulai menyetujui kembali pengiriman persenjataan defensif ke Ukraina.

Ketegangan antara Trump dan Putin semakin memuncak setelah Moskwa menolak proposal AS untuk gencatan senjata selama 30 hari tanpa syarat. Rusia menilai usulan tersebut hanya memberi kesempatan bagi Ukraina untuk mempersenjatai ulang pasukannya.

Di sisi lain, Kongres AS juga bergerak. Senator Lindsey Graham mengumumkan rancangan undang-undang sanksi bipartisan yang akan memberi Trump kewenangan mengenakan tarif hingga 500 persen kepada negara mana pun yang mendukung Rusia. Langkah ini diharapkan menjadi tekanan ekonomi tambahan untuk menghentikan mesin perang Moskwa.

Situasi ini menandai perubahan sikap signifikan dari Trump, yang sebelumnya menjanjikan akan segera mengakhiri konflik di Ukraina. Namun, frustrasi yang meningkat terhadap Putin memaksa Washington memperkuat dukungan militernya untuk Kyiv. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan