Iran Batasi Akses IAEA ke Fasilitas Nuklir, Komitmen Kerja Sama Tetap Dijaga

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO -Pemerintah Iran menyatakan tetap berkomitmen bekerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA), meskipun memberlakukan sejumlah pembatasan. Pernyataan ini menandai perubahan sikap diplomatik Teheran setelah sebelumnya sempat memberi sinyal akan memperketat kerja sama menyusul undang-undang baru yang membatasi akses IAEA ke fasilitas nuklir.

Ketegangan meningkat setelah serangan udara oleh Israel dan Amerika Serikat pada Juni lalu, yang bertujuan melemahkan kapasitas nuklir Iran. Menanggapi situasi tersebut, parlemen Iran meloloskan aturan baru yang mengharuskan setiap inspeksi IAEA mendapat persetujuan dari Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran.

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi menjelaskan bahwa akses fisik ke situs nuklir yang terkena serangan dinilai berisiko, baik bagi keamanan nasional maupun keselamatan para inspektur. Teheran juga memutuskan untuk menilai setiap permintaan pemantauan dari IAEA secara individual, mempertimbangkan faktor keselamatan dan keamanan.

Di sisi lain, Iran menegaskan tidak akan menerima kesepakatan nuklir yang membatasi haknya memperkaya uranium atau memperluas negosiasi ke isu pertahanan, termasuk program misil. Teheran juga memperingatkan bahwa jika Inggris, Prancis, dan Jerman menggunakan mekanisme “snapback” untuk memulihkan sanksi PBB, keterlibatan Eropa dalam isu nuklir Iran akan berakhir.

Sementara itu, laporan media menyebut Rusia mendukung pembatasan program pengayaan uranium Iran, namun klaim tersebut dibantah Teheran. Iran juga mengisyaratkan kesiapan untuk kembali ke meja perundingan dengan Amerika Serikat, meskipun menekankan akan berhati-hati dan tidak terburu-buru dalam prosesnya.

Perkembangan ini menunjukkan bahwa Iran masih membuka diri untuk dialog internasional, tetapi dengan pendekatan yang lebih hati-hati di tengah tekanan eksternal dan dinamika internal yang terus berkembang.