Produksi Padi Pesbar Stabil Hingga Pertengahan Tahun

PRODUKSI PADI ; Memasuki Semester pertama tahun 2025, hasil produksi padi di kabupaten Pesbar tetap stabil. Foto Dok--
PESISIR TENGAH - Produksi padi di Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) sepanjang semester pertama 2025 tercatat tetap stabil. Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) setempat, sejak Januari hingga Juni 2025, luas panen lahan sawah di wilayah ini mencapai 8.268,32 hektare dengan total produksi padi sebesar 38.480,76 ton.
Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura DKPP Pesbar, Muchtar Husin, S.P., mendampingi Kepala DKPP, Unzir, S.P., mengatakan capaian itu menjadi gambaran positif atas kerja keras para petani bersama pemerintah daerah dalam menjaga ketahanan pangan. Selain padi sawah, Pesbar juga memiliki potensi padi ladang (darat). Selama periode yang sama, luas panen padi ladang tercatat seluas 746 hektare dengan hasil produksi mencapai 2.387,20 ton.
“Dengan demikian, total keseluruhan produksi padi sawah dan padi ladang di Pesbar sejak Januari hingga Juni tahun ini mencapai 40.867,96 ton. Jumlah ini tentu saja masih akan bertambah karena kita masih memiliki musim panen berikutnya hingga akhir tahun,” kata Muchtar, Selasa, 15 Juli 2025.
Menurutnya, stabilitas hasil produksi padi setiap tahun menjadi bukti komitmen bersama antara petani dan pemerintah dalam menjaga sektor pertanian tetap produktif. Faktor cuaca yang relatif bersahabat sepanjang awal tahun juga turut mendukung kelancaran proses tanam hingga panen. Meski secara umum hasil produksi terbilang stabil, pihaknya tetap terus mengingatkan para petani untuk meningkatkan percepatan tanam.
“Langkah percepatan tanam dinilai penting agar target luas tambah tanam yang telah ditetapkan bisa tercapai dan berdampak langsung pada peningkatan jumlah produksi,” jelasnya.
Karena itu, kata dia, pihaknya berharap petani terus bersemangat melakukan percepatan tanam padi, sehingga target luas tambah tanam dapat tercapai. Dengan begitu, hasil produksinya pun bisa meningkat dan semakin memperkuat ketahanan pangan daerah. DKPP Pesbar juga selalu siap memberikan pendampingan, penyuluhan, serta fasilitas pendukung lain yang diperlukan para petani.
“Kolaborasi antara pemerintah daerah, kelompok tani, dan pihak terkait lainnya menjadi kunci agar produksi padi tidak hanya stabil, tetapi juga meningkat secara bertahap setiap tahun,” ujarnya.
Selain faktor teknis, masih kata Muchtar, kesadaran petani untuk menerapkan sistem tanam yang lebih modern dan efisien juga menjadi faktor penting. Sejumlah kelompok tani di Pesbar, telah mencoba menerapkan sistem tanam jajar legowo yang dinilai dapat meningkatkan produktivitas lahan.
“Peran teknologi dan inovasi dalam sektor pertanian juga tidak kalah penting. Kami terus mendorong petani agar terbuka dengan penerapan teknologi pertanian agar hasil panennya semakin optimal,” pungkasnya. (yayan/*)