Drawing Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Digelar 17 Juli, Indonesia Masuk Pot Ketiga

Radarlambar.bacakoran.co - Proses undian atau drawing putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia akan segera dilaksanakan oleh Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). Berdasarkan jadwal, pengundian tersebut akan berlangsung pada Kamis, 17 Juli 2025 pukul 14.00 WIB di AFC House, Kuala Lumpur, Malaysia.

 

AFC sebelumnya telah menetapkan pembagian pot berdasarkan peringkat FIFA khusus kawasan Asia yang dirilis pada 13 Juni 2025, meski data tersebut tidak dipublikasikan secara resmi di laman FIFA. Untuk saat ini, FIFA hanya memuat peringkat pada 10 Juli 2025 dan 3 April 2025.

 

Dalam pembagian pot tersebut, Timnas Indonesia menempati pot ketiga bersama Oman. Sementara itu, Qatar dan Arab Saudi berada di pot pertama, diikuti Irak dan Uni Emirat Arab (UEA) yang menempati pot kedua. Dengan demikian, potensi lawan berat sudah menanti skuad Garuda asuhan Patrick Kluivert.

 

AFC juga mengonfirmasi bahwa Qatar dan Arab Saudi telah ditunjuk sebagai tuan rumah untuk menggelar pertandingan ronde keempat yang akan digelar pada 8 hingga 14 Oktober 2025. Masing-masing grup nantinya akan dimainkan dengan sistem round-robin satu putaran di tempat terpusat.

 

Hanya juara grup yang berhak langsung melangkah ke putaran final Piala Dunia 2026. Sementara dua tim yang menempati posisi runner-up bakal melanjutkan perjuangan ke ronde kelima yang dijadwalkan berlangsung pada 13 dan 18 November 2025. Nantinya, pemenang ronde kelima akan kembali memperebutkan tiket ke Piala Dunia melalui jalur play-off antarkonfederasi pada Maret 2026.

 

Timnas Indonesia sendiri lolos ke putaran keempat usai finis di peringkat keempat Grup C dengan torehan 12 poin dari 10 pertandingan. Capaian tersebut menjadi modal berharga bagi skuad Garuda untuk menghadapi persaingan yang dipastikan semakin ketat pada fase selanjutnya.

 

Sebagai catatan tambahan, AFC memastikan Qatar dan Arab Saudi selaku tuan rumah akan ditempatkan pada grup yang berbeda saat proses undian. Dengan demikian, distribusi kekuatan diharapkan lebih merata di masing-masing grup.