Gempuran 122 Drone: Ukraina Lancarkan Serangan Udara Terbesar ke Rusia, Ketegangan Kian Memuncak

Rusia Lancarkan Serangan Udara Besar ke Ukraina, 400 Drone dan Rudal Hantam Infrastruktur Energi. Foto/net--

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Ketegangan antara Rusia dan Ukraina kembali memuncak setelah serangan udara masif menghantam beberapa wilayah Rusia pada Kamis dini hari waktu setempat. Gempuran 122 drone yang diduga diluncurkan Ukraina menyasar kota-kota besar termasuk Moskow, St. Petersburg, hingga Belgorod, menandai salah satu serangan jarak jauh terbesar sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai pada 2022.
Langit Rusia Membara

Di Moskow, sistem pertahanan udara Rusia sempat bekerja ekstra menanggapi ancaman dari langit. Tiga drone berhasil dijatuhkan tanpa menimbulkan kerusakan berarti. Namun, tidak semua wilayah memiliki keberuntungan serupa.

Di St. Petersburg, aktivitas Bandara Pulkovo sempat terhenti. Sepuluh penerbangan harus ditunda akibat gangguan drone, yang akhirnya dijinakkan dengan teknologi perang elektronik. Smolensk dan Kaluga turut menjadi target, masing-masing menjatuhkan 14 dan 3 drone, namun tetap menyebabkan korban luka di kalangan warga sipil, termasuk seorang remaja.

Wilayah Voronezh dan Belgorod mengalami dampak paling buruk. Di Voronezh, ledakan akibat drone menyebabkan luka-luka pada sejumlah anak-anak. Sementara itu, di Belgorod, satu orang dilaporkan tewas dan enam lainnya mengalami luka serius. Serangan tersebut menyisakan kepanikan di tengah malam dan memicu respons keras dari pemerintahan daerah.
Eskalasi Balasan atau Strategi Tekanan?

Serangan besar-besaran ini disebut sebagai respons terhadap serangan udara Rusia sehari sebelumnya yang menghantam berbagai kota Ukraina, termasuk Kryvyi Rih, Kharkiv, dan Kramatorsk. Serangan tersebut menggunakan lebih dari 260 drone, termasuk drone kamikaze dan drone umpan. Meski sebagian besar berhasil dijatuhkan, sebagian lainnya menghantam target sipil dan infrastruktur penting.

Di Donetsk, dua orang tewas dan hampir 30 lainnya terluka akibat bom udara seberat setengah ton yang dijatuhkan Rusia. Di kota Nikopol, serangan ganda menyebabkan lima orang luka, termasuk petugas penyelamat yang sedang bertugas. Ukraina kini menghadapi tekanan ganda: bertahan dari serangan intensif dan memperkuat pertahanan dalam negeri, sekaligus meningkatkan serangan balik ke wilayah musuh.
Perang Teknologi Drone

Perang ini semakin menunjukkan transformasinya menjadi konflik berbasis teknologi tinggi, di mana drone bukan hanya pelengkap, tetapi alat utama dalam strategi tempur kedua belah pihak. Baik Ukraina maupun Rusia terus memodifikasi dan memproduksi drone sebagai senjata presisi dan instrumen psikologis yang menghantui wilayah lawan setiap malam.

Sistem peperangan elektronik dan pertahanan udara seperti S-400 dan Patriot kini menjadi tulang punggung dalam menghadapi ancaman tersebut. Ukraina terus mendapat dukungan logistik dan teknologi dari negara-negara Barat, sedangkan Rusia mengandalkan produksi lokal dan aliansi regional seperti Iran untuk suplai drone.
Dimensi Global: Tarik Ulur AS dan Rusia

Serangan ini juga memperuncing dinamika internasional, khususnya antara Rusia dan Amerika Serikat. Presiden AS Donald Trump mengeluarkan ultimatum diplomatik kepada Kremlin: membuka jalur negosiasi dalam 50 hari atau menghadapi sanksi ekonomi berat. Langkah ini didukung dengan pengiriman sistem pertahanan udara canggih Patriot ke Ukraina sebagai sinyal tegas bahwa Washington tak akan tinggal diam.

Meski NATO telah mengumumkan paket bantuan militer tambahan, langkah AS kali ini dianggap lebih agresif. Banyak analis melihat ini sebagai upaya mempercepat penyelesaian konflik dengan tekanan maksimum kepada Moskow. Kremlin sendiri belum memberikan tanggapan substansial, namun menyatakan bahwa pernyataan dari AS akan dianalisis secara mendalam.
Krisis yang Tak Berujung

Perang Rusia-Ukraina kini memasuki fase yang semakin kompleks dan berisiko tinggi. Kedua belah pihak tak lagi hanya bertukar tembakan di medan perang, tetapi juga saling mengirim sinyal lewat langit malam dalam bentuk drone, rudal, dan ancaman politik.

Serangan 122 drone ke wilayah Rusia bukan sekadar unjuk kekuatan, tapi juga pesan bahwa Ukraina mampu menjangkau jantung kekuasaan musuh. Namun, risiko terhadap warga sipil kian meningkat, dan bayang-bayang eskalasi tak terkendali terus membayangi kawasan Eropa Timur.

Saat dunia menyaksikan dengan waspada, pertanyaan besarnya tetap sama: sampai kapan konflik ini akan berlangsung, dan siapa yang akan mengambil langkah pertama menuju gencatan senjata?



Ukraina meluncurkan 122 drone ke Rusia, memicu gangguan besar dan korban jiwa di berbagai kota.


perang Ukraina Rusia, serangan drone Ukraina, sistem pertahanan Rusia, korban sipil Belgorod, eskalasi konflik global,

serangan drone Ukraina ke Rusia, gempuran 122 drone Ukraina, eskalasi konflik Rusia Ukraina, perang udara modern Ukraina, pertahanan udara Rusia Moskow, drone Ukraina serang Belgorod, serangan terbesar sejak 2022, Ukraina targetkan Moskow St Petersburg, drone kamikaze hancurkan wilayah Rusia, warga sipil jadi korban serangan, perang teknologi drone Ukraina, S-400 tangkis drone Ukraina, Patriot bantu pertahanan Ukraina, dukungan militer AS Ukraina, ultimatum AS ke Rusia, Trump desak Rusia negosiasi, Pulkovo lumpuh karena drone, anak-anak terluka di Voronezh, Belgorod alami serangan parah, NATO kirim bantuan militer, Ukraina gandeng negara Barat, Iran bantu drone Rusia, Moskow siaga serangan drone, Kaluga dan Smolensk diserang, Rusia dan Ukraina adu drone, serangan balasan Ukraina 2025, konflik Ukraina belum berakhir, invasi Rusia ke Ukraina, dampak global perang Ukraina, ketegangan meningkat di Eropa, (*)_

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan