PSI dan Fenomena Rebranding Partai Politik: Dari Simbol Gajah Merah Kembalinya Kabah

Logo PSI. Foto PSI--

Burung Garuda yang sebelumnya berada dalam bingkai lingkaran dengan posisi statis, kini tampil lebih dinamis. Kepala Garuda menghadap ke kanan dengan dua sayap terbentang. Setiap sayap terdiri atas lima helai bulu, yang mencerminkan lima sila dalam Pancasila. Warna merah, putih, dan biru tetap dipertahankan sebagai lambang keberanian, ketulusan, dan kebijaksanaan.

Bagi Perindo, perubahan ini bukan hanya tentang estetika, melainkan refleksi dari tekad untuk terus bergerak maju dan memperjuangkan kesejahteraan Indonesia. Sayap yang terbentang melambangkan semangat perjuangan tanpa lelah, sementara arah pandang Garuda ke kanan menandakan orientasi pada kemajuan.

Rebranding: Antara Gaya, Strategi, dan Identitas

Transformasi visual melalui logo menjadi bagian dari strategi komunikasi politik yang kian penting di era digital dan visual saat ini. Logo bukan lagi hanya sekadar lambang, tetapi juga representasi nilai, misi, dan cara partai ingin dikenali publik.

Setiap perubahan logo membawa pesan yang ingin dikirimkan kepada konstituen, baik sebagai bentuk pembaharuan, penegasan arah baru, atau bahkan sebagai upaya kembali ke akar. Di tengah persaingan yang semakin ketat dan fragmentasi pemilih yang tinggi, citra partai menjadi salah satu senjata utama untuk memperkuat elektabilitas dan loyalitas publik.

Perubahan logo PSI yang kini bertransformasi menjadi simbol gajah merah, PKS dengan nuansa oranye-putih, PPP yang kembali ke Ka'bah, hingga Perindo dengan sayap garudanya, menunjukkan bahwa identitas visual politik Indonesia tengah memasuki babak baru. Era di mana simbol tak lagi hanya penghias spanduk dan baliho, tetapi juga bagian dari strategi membangun narasi dan koneksi dengan rakyat. (*/rinto)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan