Quartararo Akui Sulit Bersaing karena Minimnya Cengkeraman

Fabio Quateraro pembalap Yamaha-Foto Dok---

Radarlambar.Bacakoran.co - Pembalap Yamaha, Fabio Quartararo, kembali membuktikan kemampuannya dalam mengekstrak performa maksimal dari YZR-M1 dalam satu putaran. Sayangnya, keunggulan tersebut tidak berlanjut saat balapan berlangsung. Permasalahan utama motor, khususnya dalam hal cengkeraman dan tenaga, kembali menjadi batu sandungan yang sulit diatasi oleh pembalap asal Prancis tersebut.

Di sirkuit dengan kondisi aspal baru yang menawarkan cengkeraman lebih baik, Quartararo mampu mengamankan posisi start ketiga, sebuah pencapaian luar biasa mengingat performa keseluruhan Yamaha. Namun, hasil sprint race tidak sesuai harapan. Ia harus puas finis di urutan kelima. Sementara dalam balapan utama pada Minggu, Quartararo hanya mampu bertahan di posisi keenam, tertinggal dari Raul Fernandez dan cukup jauh dari dua kandidat podium, Francesco Bagnaia dan Pedro Acosta.

Setelah menyelesaikan balapan, Quartararo menyebut performanya kali ini hanya bisa dikategorikan sebagai "lumayan". Ia mengungkapkan bahwa tidak banyak yang bisa diharapkan dari M1 dalam kondisi saat ini. Salah satu keluhan terbesarnya datang dari lima lap awal, di mana ia kesulitan mempertahankan posisi akibat lemahnya cengkeraman dan daya saing motor.

Menurut penuturan Quartararo kepada media, lima putaran awal menjadi fase krusial yang kembali menjadi titik lemah Yamaha. Ia menjelaskan bahwa meski sudah mencoba setelan motor yang berbeda saat sesi pemanasan pagi, hasilnya belum membawa perubahan signifikan. Bahkan dalam kondisi berada di belakang pembalap lain, ia mengaku harus mengerem lebih awal karena karakteristik motor hanya memungkinkan pengereman efektif pada roda depan, berbeda dengan mayoritas rival yang bisa memanfaatkan kedua roda secara seimbang.

Ketertinggalan ini membuatnya rawan disalip di tikungan dan kehilangan waktu berharga. Meski begitu, Quartararo menilai kecepatan balapan secara umum tidak terlalu jauh tertinggal dari para pemimpin. Ia mampu menjaga ritme, terutama pada lima lap terakhir, meski tetap terjebak dalam rombongan tanpa pernah benar-benar bisa bebas bertarung di depan.

Lebih lanjut, ia menyoroti perbedaan desain mesin. Motor Yamaha dengan konfigurasi empat silinder segaris dinilai tertinggal dalam hal pengereman dibanding para rival bermesin V4 yang dinilai lebih stabil dan kuat dalam manuver keras. Inilah yang menjadi kendala utama Quartararo dalam mempertahankan posisi saat dikejar pembalap lain.

Juara dunia MotoGP 2021 itu pun mengaku lega memasuki jeda musim panas setelah paruh pertama musim yang melelahkan. Ia menyebutkan betapa panjangnya periode tersebut, terutama karena padatnya jadwal pengujian dan balapan. Kini, ia akan memanfaatkan waktu libur untuk beristirahat dan melepas penat bersama teman-teman sebelum kembali menghadapi tantangan paruh musim kedua.(yogi/*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan