Matius–Aryoko Unggul di Quick Count PSU Pilkada Papua

Sekjen DPP Partai Golkar, Muhammad Sarmuji. -Foto Golkar-

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Suasana politik di Tanah Papua kembali memanas namun berakhir damai setelah pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Papua yang digelar sesuai perintah Mahkamah Konstitusi (MK). Dari hasil hitung cepat yang dirilis sejumlah lembaga survei, pasangan Matius Fakhiri dan Aryoko Rumaropen berhasil unggul tipis atas pesaingnya, Benhur Tomi Mano dan Constant Karma.

Berdasarkan data cepat yang masuk hingga 100 persen, Matius–Aryoko meraih 50,71 persen suara, sementara Benhur–Constant memperoleh 49,29 persen. Selisih tipis ini menunjukkan betapa ketatnya persaingan politik di Papua, namun tetap memberikan sinyal kuat bahwa masyarakat menginginkan arah baru dalam kepemimpinan daerah.

Pelaksanaan PSU kali ini menjadi sorotan nasional. Papua yang kerap dikaitkan dengan isu keamanan dan konflik politik justru memperlihatkan kematangan demokrasi. Proses pemungutan suara berlangsung aman, lancar, dan kondusif, berkat kerja sama antara penyelenggara pemilu, aparat keamanan, tokoh masyarakat, serta seluruh warga yang menggunakan hak pilihnya dengan tertib.

Kemenangan sementara Matius–Aryoko juga tidak lepas dari dukungan politik yang luar biasa besar. Koalisi yang mengusung pasangan ini mencakup 17 partai politik, mulai dari Golkar, NasDem, Demokrat, PKS, Perindo, PAN, PKB, Gerindra, PSI, PPP, Partai Buruh, Gelora, Hanura, Garuda, PBB, PKN, hingga Partai Ummat. Kekompakan ini memberi kekuatan signifikan dalam penggalangan dukungan di berbagai wilayah Papua.

Metode penghitungan cepat yang digunakan oleh lembaga survei melibatkan 250 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang dipilih melalui teknik stratified-cluster random sampling. Dengan margin of error sekitar 2,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, hasil ini memang belum menjadi penentu mutlak, namun sering kali mencerminkan kecenderungan perolehan suara sesungguhnya.

Bagi masyarakat Papua, kemenangan ini bukan hanya milik pasangan calon. Banyak warga menilai hasil PSU adalah cerminan harapan baru: pemerintahan yang lebih inklusif, pembangunan yang merata, serta peningkatan kesejahteraan yang nyata. Antusiasme tersebut terlihat dari partisipasi pemilih yang tinggi, bahkan di wilayah-wilayah dengan akses geografis yang sulit.

Tahapan berikutnya akan menjadi penentu final. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Papua akan melakukan rekapitulasi manual secara berjenjang sebelum menetapkan pemenang secara resmi. Proses ini diperkirakan akan tetap mendapat perhatian luas, mengingat tipisnya selisih suara dan tingginya tensi politik sebelumnya.

Meski begitu, keberhasilan pelaksanaan PSU tanpa gangguan berarti menjadi capaian penting bagi Papua. Hal ini menunjukkan bahwa daerah ini mampu menggelar pesta demokrasi yang damai sekaligus memperkuat legitimasi pemimpin terpilih di mata publik. (*/rinto)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan